Pemkot Kota Batu Gandeng Unesa Siapkan Pendidik Inklusi

OLYMPUS DIGITAL CAMERAKota Batu, Bhirawa
Pemerintah Kota (Pemkot) Batu segera mengajak kerja sama Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Hal ini berkaitan dengan penyediaan tenaga pendidik (guru) untuk siswa berkebutuhan khusus atau inklusi. Diharapkan pada tahun depan (2015) sebanyak 18 Sekolah Dasar (SD) yang tersebar di Kota Batu sudah bisa menerima siswa inklusi.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Batu, Esti Dwi Astuti mengatakan, kerja sama ini mengarah pada pemberian pendidikan atau pelatihan kepada para guru tentang pendidikan inklusi.
Maksudnya, dari 18 SD yang membuka program inklusi ini terlebih dulu menunjuk salah satu gurunya untuk diberikan pelatihan pendidikan inklusi. “Nantinya guru-guru yang ditunjuk dari 18 SD ini akan mengikuti kuliah selama 2 semester tentang pendidikan inklusi yang dilaksanakan di Unesa,”ujar Esti, Senin (22/9).
Ia mengaku, pihak Disdikpora sangat kekurangan guru berkebutuhan khusus tersebut. Dan idealnya guru berkebutuhan khusus harus guru yang benar-berar Guru Pendidikan Khusus ( GPK). Sebagai langkah awal, kemarin bertempat di Gedung Bima Sakti Songgotiti, Disdikpora telah mengumpulkan 18 Kepala Sekolah SD. Para kasek ini diberikan sosialisasi awal terkait penyediaan pendidikan inklusi di Kota Batu.
Diharapkan, pada tahun depan semua anak berkebutuhan khusus yang ada di Kota Batu sudah bisa mengenyam pendidikan. “Nantinya, anak berkebutuhan khusus untuk bersekolah bisa memilih, ikut bergabung dengan pendidikan formal, atau ikut program khusus inklusi,” tambah Kepala Disdikpora Batu, Mistin.
Mistin menambahkan, ketersediaan sekolah SD inklusi ini akan dideklarasikan bersamaan dengan perayaan HUT Kota Batu pada bulan ini. Pemkot ingin menunjukkan keseriusannya bahwa mereka memberikan kepedulian tinggi terhadap kebutuhan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.
Diketahui, sebelumnya di Kota Batu sudah ada tujuh SD yang menyediakan sekolah inklusi. Yaitu, SDN Tlekung 1 dan 2, SDN Junrejo 1 dan 2, SDN Dadaprejo 2, SDN Mojorejo, dan SD Muhammadiyah 4. Untuk bisa menambah jumlah SD inklusi ini, maka Disdikpora tengah memfokuskan diri pada penyiapan tenaga pendidik.
Selain itu, Disdikpora juga tengah melakukan identisikasi terhadap anak yang berkebutuhan khusus terutama disabilitas. Hal ini berkenaan dengan penyiapan sarana prasarana pendukung lainnya. Rencana penambahan sekolah inklusi tersebut juga mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat dan Prov.Jatim. Mereka siap membantu Kota Batu  termasuk pengadaan alat pembelajaran khusus. [nas]

Keterangan Foto : Kabid Dikdas, Esti Dwi Astuti. [nas/bhirawa]

Tags: