Pemkot Surabaya Diimbau Tertibkan Penjual Hewan Kurban

menjual-hewan-kurban-di-spbuDPRD Surabaya,Bhirawa
Menjelang hari raya Indhul Adha (kurban), kaum muslim di Kota Surabaya mulai memburu hewan jenis sapi dan kambing untuk dijadikan sebagai hewan kurban. Untuk itu dewan Kota Surabaya meminta agar Dinas Kesehatan dan Satpol-PP mulai menertibkan lokasi penjualan sekaligus melakukan pengecekan terhadap kondisi kesehatan hewan yang dijual, karena akan dikonsumsi oleh kaum fakir miskin yang nyaris tidak mengerti apa-apa.
Jelang hari raya Idhul Adha (kurban), Kota Surabaya menjadi tujuan para penjual hewan kurban dari berbagai wilayah baik jenis sapi maupun kambing. Dampaknya, hampir seluruh sudut kota mulai banyak ditemui stan penjualan hewan kurban yang cenderung berdagang disembarang tempat.
Ironisnya, tak sedikit lokasi penjualan hewan kurban yang tidak terdeteksi oleh Dinas Kesehatan Surabaya sehingga kondisi dan kesehatan hewan yang dijual masih meragukan, sementara tujuan membeli hewan kurban untuk dibagikan dan dikonsumsi oleh kaum fakir miskin.
Melihat kondisi ini, H Juanedi ketua fraksi partai demokrat DPRD Surabaya mengaku sangat prihatin karena menurut pengamatan dirinya, tak satupun petugas dari Pemkot Surabaya yang terlihat turun lapangan terkait kondisi hewan korban yang lagi marak dijual.
“Saya melihat pedagang hewan kurban sudah mulai marak dan menempati hampir seluruh lahan kosong di seluruh wilayah kota Surabaya, baik jenis kambing mapun sapi, namun saya masih belum melihat greget dinas kesehatan Kota Surabaya turun lapangan, padahal kondisi dan kesehatan hewan yang mereka jual harus dalam kondisi sehat dan layak konsumsi,” ucap mantan sekretaris Komisi D DPRD periode 2009-2014 ini.
Menurut Junaedi, Pemkot Surabaya juga harus mulai menata lokasi tempat berjualan hewan kurban, sehingga tidak berimbas kepada ketidaknyamanan masyarakat di sekitar lokasi penjualan hewan kurban, terkait limbah dan bau menyengat yang ditimbulkan.
“Harusnya Pemkot Surabaya juga peka terhadap prilaku para pedagang hewan kurban yang terkesan sembarangan menggelar dagangannya, jangan asal ada lahan kosong lantas ditempati, tetapi tidak mengindahkan lingkungan sekitarnya, karena lokasi yang disulap menjadi kandang hewan itu memproduksi limbah kotoran yang tentu menimbulkan bau yang tidak sedap,” tegasnya.
Untuk itu, lanjut Junaedi, Pemkot Surabaya harus segera menurunkan petugas untuk melakukan sweeping ke seluruh lokasi penjualan hewan kurban. Dinas Kesehatan untuk mengecek kondisi dan kesehatan hewan, sementara untuk aparat Satpol-PP menertibkan lokasi sebagai tempat penjualannya. Jangan menunggu komplin dari masyarakat sekitar, lantas baru bergerak.
Hasil penelusuran media ini ke sejumlah tempat penjualan hewan kurban mendapati sejumlah hewan yang kondisinya tidak sehat, sedang menderita penyakit bahkan ada beberapa yang akhirnya mati karena dibiarkan oleh penunggunya. [gat]

Tags: