Salah satu pedagang bawang di kios Pasar Sayur Batu sudah ada yang mulai membuka lapaknya.
Mengantisipasi agar para pedagang sayur di Kota Batu tak terlalu lama berhenti dari aktivitasnya, DPRD Kota Batu mendesak Eksekutif untuk segera menuntaskan pembagian lapak Pasar Sayur Batu. Dewan memberikan batas waktu pada pekan ini pembagian dan penataan lapak sudah harus terselesaikan.
Diketahui hari ini, Senin (24/2), genap setahun Pasar Sayur Batu diresmikan oleh Wali Kota setelah menjalani proses renovasi. Pasca peresmian, dilanjutkan dengan pembagian lapak kepada pedagang yang dilakukan secara diundi. Proses undian dipilih agar para pedagang tak saling berebut antara satu dengan yang lain. “Dan proses undian ini sudah selesai kita laksanakan dan akan dilanjutkan dengan penataan lapak oleh pedagang,” ujar Kepala Diskumdag Batu, Eko Suhartono, Senin (24/2).
Namun data yang berbeda dimiliki oleh DPRD Batu. Salah satu anggota Dewan, Hari Dannah Wahyono mengklaim bahwa pembagian dan penataan lapak ini belum selesai. Karena masih ada pedagang yang belum kebagian lapak, sementara ada beberapa pedagang yang sudah kebagian lapak lebh dari satu, bahkan lebih dari tiga.
Dengan fakta ini, Hari Dannah meminta agar Dinas terkait melakukan pembagian secara merata sehingga semua pedagang bisa segera melakukan aktivitas berdagangnya. “Hal ini juga sebagai upaya kita bersama untuk mengembalikan kejayaan Pasar Sayur Batu, dimana semua jenis kebutuhan sayur ada dan bisa dibeli di sini dengan harga terjangkau,” jelas Hari.
Menyikapi adanya pedagang yang mendapatkan lapak lebih dari satu, sebagai Kadiskumdag Eko Suhartono tidak menyangkal hal tersebut. Namun, kepemilikan lapak itu berdasarkan nama yang berbedai-beda. Maksudnya, si A memiliki lapak dengan atas nama B, C dan atau D. “Untuk itu kita menunggu beberapa pemilik lapak sebelumnya yang belum menyerahkan surat keterangan kepemilikan,” jelas Eko.[nas]
