Pengembangan Properti di Sydney Meningkat

Waterfall by Crown Group senilai Rp4 triliun digadang-gadang untuk merevolusi penggunaan ruang hijau dalam pembangunan hunian High-Rise di Australia.

Surabaya, Bhirawa
Pengembang Crown Group menyatakan, properti di Sydney, Australia, semakin menarik bagi investor di negara-negara Asia, termasuk Indonesia, antara lain karena pasokan hunian masih belum memadai dalam memenuhi jumlah permintaan yang ada.
Head of Global Capital Crown Group, Prisca Edwards, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, menyatakan, situasi “backlog” (kekurangan perumahan) yang dihadapi Sydney selama beberapa dekade terakhir adalah salah satu alasan utama mengapa pasar properti Sydney sebagai salah satu yang paling menarik di kawasan Asia.
Menurut dia, hal tersebut karena pada dasarnya kecepatan pengembang menciptakan tempat tinggal baru di kota tersebut tidak dapat mengikuti permintaan tambahan setiap tahun. “Jika kita tidak cukup banyak membangun untuk meningkatkan jumlah properti baru, bagaimana kita bisa mengatasi permintaan hunian di Sydney?” paparnya, Selasa (4/7).
Ia juga berpendapat bahwa rencana biaya tambahan pajak hunian di Sydney dan di kawasan Negara Bagian New South Wales lainnya tidak akan banyak mempengaruhi permintaan baik dari dalam maupun luar negeri.
Pemerintah Negara bagian New South Wales (NSW) pekan lalu telah mengumumkan bahwa investor asing yang membeli properti di kawasan tersebut akan dikenai biaya tambahan mulai awal Juli 2017. [ma]

Tags: