Tampak perawatan jalan di Kota Madiun dilakukan salah satunya dengan pengaspalan ulang seperti foto diatas. [sudarno/bhirawa]
Perawatan jalan di Kota Madiun terus berjalan. Setidaknya, ada empat paket pemeliharaan jalan dalam APBD murni 2023 ini. Pun, pekerjaan satu paket di antaranya sudah rampung 100 persen.
”Untuk paket III sudah selesai 100 persen. Tiga paket lainnya sudah jalan sekitar 90 persen,” kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Madiun, Thariq Megah, Sabtu (10/6).
Thariq menambahkan dari keempat paket tersebut panjang ruas jalan yang dilakukan perawatan mencapai 10,9 kilometer. Perawatan dilakukan salah satunya dengan pengaspalan ulang. Pemeliharaan jalan empat paket tersebut menelan biaya Rp 13,5 miliar.
Pihaknya menambahkan setidaknya ada 35 ruas jalan yang dilakukan pengaspalan dalam empat paket tersebut. Salah satunya di Jalan Raya Kelun. ”Pengaspalan Insyaallah bulan ini selesai,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, pengaspalan jalan paket I sepanjang 2,432 kilometer. Meliputi Jalan Tanjung Manis, Tumpak Manis, Pondok Manis, Sanggar Manis, Tilam Sari, Moch. Noer, Tanjung Raya, Taman Praja dan PG Kanigoro. Progresnya 96 persen.
Semenatar paket II dengan total panjang 2,537 kilometer. Paket II meliputi Jalan Merak Barat, Merak Selatan, Jenggolo, Timur Lapangan Winongo, Gajah Mada, dan Majapahit. Pun, prorgesnya juga 96 persen.
”Paket III total panjangnya 3,751 kilometer. Di paket III atau 19 ruas jalan. Di antaranya, Jalan Tawang Arum, Tawang Mulyo, Raden Patah Timur, Raden Patah Barat, Pilang Karsa, Sri Cempaka serta Kemuning. Untuk paket III sudah selesai,” ungkapnya sembari menyebut paket IV sepanjang 2,258 kilometer meliputi Jalan Raya Kelun, Maskumambang Gang I dan Gang II dengan progresnya sekitar 90 persen.
Thariq menambahkan jalan dalam kondisi baik di Kota Madiun tercatat 98 persen. Artinya, jalan kurang mantab di Kota Pendekar hanya berkisar 2 persen dari total panjang jalan yang ditangani Pemerintah Kota Madiun.
Total jalan yang kita tangani sepanjang 433,095 kilometer. Pun, Sisa 2 persen itu juga bukan jalur strategis. Kebanyakan jalur kecil atau gang. Jalan lain yang dalam kondisi kurang mantab seperti jalan di tepi sungai. Salah satunya, Kalisono. Ada juga rintisan jalan penghubung lapak.
”Ada juga jalur penghubung Lapak UMKM Kelurahan Manisrejo dan Banjarejo. Jalur rintisan tersebut masih berupa tanah. Namun, ke depan jalur-jalur tersebut juga akan tersentuh pengaspalan juga,”katanya. [dar.gat]
