Peringati Sumpah Pemuda, UK Petra Suguhkan Pameran Karya Mahasiswa

Liem Abigail Indira Salim (DKV-2021) berhasil meraih Juara 1 kategori Creative Adv.

Surabaya, Bhirawa
Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober diperingati berbeda oleh Universitas Kristen (UK) Petra. Tahun ini, mengusung tajuk “Pemuda Inspiratif: Beraksi, Berkreasi, dan Berprestasi”, peringatan itu dibungkus melalui pameran Creative Adv, menulis essay, hingga Giant Book Photobooth yang digelar Perpustakaan UK Petra di Gedung Radius Prawiro lantai 6, selama sebulan kedepan.

“Kami ingin menumbuhkan, mengobarkan rasa nasionalisme dan kebangsaan di kalangan para pemuda generasi bangsa, khususnya mahasiswa UK Petra. Supaya tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa di tengah segala perbedaan suku, ras, agama, dan budaya, serta meningkatkan kepedulian di tengah penggunaan teknologi informasi yang cenderung membuat individualisme semakin meningkat,” kata Kepala Perpustakaan UK Petra, Dian Wulandari, S.IIP.

Giant Book Photobooth yang diberi judul “Buku Besar Pemuda Masa Kini” dibuat dengan ukuran 2 meter x 2,44 meter dengan tebal 60 centimeter. Pada kesempatan ini, para pengunjung dapat mengekspresikan “rasa”nya pada Giant Book Photobooth.

Ditambahkan Dian, pameran ini juga menyuguhkan 28 karya Creative Adv terbaik bertema Sumpah Pemuda, dan 12 karya essay terbaik tulisan tangan yang dibuat oleh para mahasiswa dalam kertas ukuran A3 . Isinya, keseluruhan menceritakan makna Sumpah Pemuda.

Kobaran semangat dari para peserta pameran yang merupakan mahasiswa PCU ini sangat tercermin dari karya yang terkumpul.

Salah satu karya Creative Adv yang menarik adalah milik Liem Abigail Indira Salim. Mahasiswi program DKV UK Petra itu membuat karya yang diberi judul “Mengikat Perbedaan. Melangkah Bersama”. Abigail merinci, idenya itu diambil dari peran tali sebagai pengikat dua bagian kanan dan kiri pada sepatu.

Abigail memilih gambar sepatu warna merah dan bagian kirinya diberi warna putih yang mana melambangkan identitas Indonesia. Uniknya, tali sepatunya digantikan dengan ikatan tangan yang menandakan suatu perjanjian dan sumpah yang tidak dapat terputus. Sementara itu bagian lidah sepatu diberi warna biru sebagai gambaran perairan di Indonesia yang terdapat banyak pulau di dalamnya namun tetap satu kesatuan walau terpisah-pisah.

“Sama halnya dengan Sumpah Pemuda. Sebagai generasi muda, kita harus mengingat Sumpah Pemuda dan mengikat perbedaan, agar tercipta kesatuan yang membantu seluruh lapisan masyarakat Indonesia melangkah bersama untuk mencapai cita-cita bangsa. Ketika kesatuan dan persatuan mulai pudar, di situlah Sumpah Pemuda berperan sebagai pengingat,” rinci mahasiswi angkatan 2021 itu.

Tak hanya itu, pameran yang berlangsung selama satu bulan itu dibuka dengan aksi menggambar dari beberapa mahasiswa DKV UK Petra untuk mengajak para pengunjung mengekspresikan pemikirannya tentang Sumpah Pemuda.

Di atas kertas A3, para mahasiswa UK Petra “bercerita” mengenai pentingnya memelihara rasa nasionalisme meski berbeda. Kemudian, para pengunjung bisa melihat hasil karya catatan pemuda masa kini milik para mahasiswa PCU. [ina.why]

Tags: