Perluas Lahan Kopi 2000 Ha

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Tahun mendatang, Dinas perkebunan Jatim (Disbun Jatim) akan memperluas 2.000 hektare (ha) lahan produksi kopi. Perluasan lahan ini dilakukan di lahan dengan ketinggian 800 meter di atas permukaan laut (mdpl), untuk menghasilkan produksi yang bagus.
Penambahan luasan lahan ini untuk peningkatan produksi kopi, karena banyaknya permintaan kopi oleh masyarakat Jatim. Perluasan lahan lebih banyak untuk kopi jenis arabika. Lahannya tersebar di beberapa daerah di Jatim, di antaranya Probolinggo, Jember, Pasuruan, Bondowoso, dan Situbondo.
Kepala Disbun Jatim, Ir Samsul Arifien MMA mengatakan, selain memperluas lahan, maka pihaknya akan merehabilitasi areal lahan tanam kopi robusta seluas 200 ha. “Adanya pengembangan lahan kopi yang sudah berjalan ini, diharapkan tahun-tahun berikutnya, jumlah areal lahan tanam kopi terus bertambah, dan jumlah produksi juga akan bertambah,” katanya.
Samsul menambahkan, produksi kopi Jatim sejauh ini untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan luar negeri. Namun untuk permintaan dari dalam negeri didominasi oleh sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim.
Permintaan ini seiring dengan tumbuhnya sektor UMKM yang menggunakan kopi sebagai bahan jualannya. Baik itu warung kopi, kafe, maupun restoran khusus kopi. Sedangkan harga kopi di pasar domestik saat ini cukup bagus. Harga kopi mentah di kisaran Rp22.000 hingga Rp25.000 per kg.
Untuk kopi robusta dan arabika, harganya sebesar Rp50.000 hingga Rp100.000 per kg. Sementara harga kopi yang sudah diolah menjadi kopi roasting, sebesar Rp90.000 per kg untuk kopi jenis robusta, dan Rp150.000 hingga Rp200.000 per kg untuk kopi jenis arabika. [rac]

Rate this article!
Tags: