Persiapkan Big Data, Gubernur Khofifah Ingatkan Pejabat Lebih Tertib Administrasi

Gubernur Khofifah melantik pejabat eselon III – IV di lingkungan OPD dan Setdaprov Jatim

Pemprov Jatim, Bhirawa
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta para pejabat dan jajaran di bawahnya untuk lebih tertib dan rapi dalam setiap urusan administrasi pemerintahan. Hal itu disampaikan dalam pelantikan pejabat setingkat eselon III-IV di Gedung Negara Grahadi, Minggu (19/4).
Pelantikan dilakukan terhadap para pejabat di beberapa OPD antara lain Dinas Kominfo, Dinas Perpustakaan dan Arsip, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Biro Admnistrasi, Pemeritahan dan Otonomi Daerah, Biro Administrasi Pembangunan, Biro Organisasi, Biro Admanistrasi Kesejahteraan Sosial, Biro Administrasi Perekonomian, Biro Pengadaan Barang dan Jasa, Biro Umum dan Biro Humas dan Protokol Sekretariat Provinsi Jatim.
“Sekarang ini saya ingin mengajak pada kita semua, saya ingin membangun keseimbangan bagaimana kita menjadi satu kesatuan keluarga besar Pemprov. Diantara kita semua tetap berprestasi, tetap membangun dedikasi, tetap membangun loyalitas, karena kita punya corps. Diantara kita semua bisa menjaga supaya sikap kita tidak tercela. Prestasi harus kita genjot. Hari ini tetangga kita lari, maka kita larinya harus sistemik,”tandasnya.
Gubernur juga menyampaikan bahwa saat ini sedang berporses menyiapkan big data. Hal ini dilakukan untuk menyiapkan Jatim connect dan membangun koneksitas tidak antar OPD saja tapi antar elemen dan pemkab/pemkot dengan pemprov.
“Kalau itu kita lakukan, maka kita tidak berlari tapi melompat, lompatan itu antara lain dengan memanfaatkan digitalisasi, dengan menggunakan Artificial Intelligent,” tandasnya.
Namun, Gubernur menemukan persoalan sederhana yang sering kali menghambat, bahkan persoalan tersebut tidak subtantif. Persoalan tersebut terletak pada surat yang terpaksa harus dikembalikan oleh Gubernur karena penulisan yang tidak rapi.
“Bapak Menteri Dalam Negeri ditulis bapak, ada yang ditulis Bpk, ada yang ditulis Bp. Rapikan semua, Kadis, Kabiro jangan surat itu kembali  ke meja gubernur karena munis Bapak, Bpk, Bp. Rapikan, kalau memang Bapak, ya Bapak. Mungkin yang mengetik ini PKL mungkin, karena urgensi dari sebuah tertib administratif itu tidak begitu care,”tegasnya.
Bahkan, penulisan yang kurang rapi itu terjadi hingga saat ini. Gubernur juga sudah berulang kali mengembalikan mengembalikan surat karena penanda yang tidak rapi bahkan tidak menggunakan penanda pada tempat yang harus ditandatangani. Sehingga sering kali ada berkas yang seharusnya perlu ditandatangani dan tidak tertandatangani karena tidak ada penandanya.
“Seteah itu dikasih lagi penanda yang kayak stiker warna warni yang digunting. MasyaAllah, beli stiker itu berapa duit jadi, cari stiker untuk menjadi penanda tanda tangan,” katanya dengan tegas pada para pejabat tersebut.
Untuk itu, Gubernur meminta pada semuanya supaya bekerja lebih rapi dan tertib. Jika semua itu dilakukan, maka Jatim akan mampu melaju bahkan melompat tinggi dibandingkan daerah lain.(tam)

Tags: