Perwira Polisi Tertipu Rp 60 Juta

Situbondo, Bhirawa
Seorang perwira menengah polisi di Situbondo terpaksa harus gigit jari. Ipda Parkan (51) menjadi korban penipuan berkedok pemenang undian sebuah mobil dan uang tunai.
Tak tanggung-tanggung, uang tunai Rp 60 juta milik polisi asal Desa Balung, Kecamatan Kendit yang dikirim untuk pembayaran pajak hadiah itu amblas. Uang sebanyak itu ditransfer dari 3 rekening milik Parkan ke sebuah rekening tak dikenal.
“Pak Parkan mengaku seperti kena gendam. Dia ikuti saja saat dipandu mentransfer uangnya oleh pelaku melalui telepon,” kata AKP Wahyudi, Rabu (12/3).
Kasubbag Humas Polres Situbondo itu menuturkan, aksi penipuan yang dialami rekan sejawatnya itu berawal dari sebuah telepon ke ponsel milik Ipda Parkan. Si penelpon kemudian menyebut si penerima telepon sebagai pemenang hadiah satu unit mobil dan uang Rp 10 juta dari PT Telkomsel Situbondo. Mendengar dirinya mendapat hadiah, Parkan pun senang bukan kepalang.
“Korban semakin yakin, karena si penelepon sempat menjanjikan penyerahan hadiah akan dilakukan oleh bupati Situbondo dan diliput sejumlah media massa. Penelpon itu mengaku sebagai Kepala Telkom Situbondo atas nama H Firmansyah,” sambung AKP Wahyudi.
Karena itu, saat Kepala Telkom gadungan itu meminta Ipda Parkan segera mengirim uang pajak hadiah senilai Rp 20 juta, korban tanpa pikir panjang langsung menyanggupi. Bahkan, saat itu juga Parkan bersama istrinya pergi ke ATM untuk mentransfer uang tersebut. Selesai pengiriman lewat ATM pertama, si penelpon mengaku kiriman belum masuk dan meminta Ipda Parkan mengirim lewat ATM-nya yang lain.
Begitu juga kiriman via ATM kedua disebut pelaku tidak masuk hingga korban diminta untuk mentransfer lewat ATM yang lain lagi. Anehnya, korban mengikuti saja perintah pelaku di ujung telepon hingga mentransfer uang dari tiga ATM miliknya. Tiap ATM ditransfer Rp 20 juta sehingga total Rp 60 juta. Ipda Parkan baru tersadar saat mengeceknya ke PT Telkom Situbondo. Betapa terkejutnya, karena petugas PT Telkom menyampaikan tidak ada pengundian hadiah. Sementara tiga ATM miliknya masing-masing sudah berkurang Rp 20 jutaan.
“Kasus penipuan ini masih dalam penyelidikan polisi. Yang jelas, ini peringatan bagi warga agar tidak mudah percaya dengan iming-iming undian berhadiah. Sebaiknya kros cek dulu atau laporkan ke pihak berwajib,” saran AKP Wahyudi.  [awi]

Rate this article!
Tags: