Petani Kabupaten Malang Diminta Antisipasi Serangan Hama Tikus

Petani di wilayah Kec Karangploso, Kab Malang telah memanfaatkan musim hujan untuk memperluas tambahan tanam padi dengan membajak sawahnya

 (Curah Hujan Tinggi)
Kab Malang, Bhirawa
Intensitas hujan tinggi di wilayah Kabupaten Malang, hal ini akan berdampak pada tanaman padi. Meningkatnya intensitas hujan akan berpotensi memperbesar serangan hama pada tanaman padi terutama hama tikus.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Malang Nasri Abdul Wahid, Minggu (3/12), meminta agar petani melakukan antisipasi terjadinya serangan hama dan penyakit di musim penghujan ini.
Sedangkan serangan hama di musim penghujan , lanjut Nasri, biasanya terjadinya serangan hama tikus. Karena pada tahun sebelumnya, lahan pertanian wilayah Kabupaten Malang saat itu juga diserang hama tikus. Sehingga hama tikus tersebut telah merusak tanaman padi, serta juga menurunkan produksi padi, bahkan petani telah mengalami gagal panen.
Selain hama tikus dan penyakit yang berpotensi merusak tanaman padi milik petani, jelas dia, ancaman banjir dan tanah longsor pun juga akan mengancam produksi padi. Sebab, curah hujan di wilayah Kabupaten Malang ini cukup tinggi, sehingga potensi kerusakan tanaman padi milik petani sangat tinggi.
“Oleh karena itu, dirinya meminta kepada petani agar melakukan antisipasi adanya serangan hama tikus. Selanjutnya juga petani juga harus antisipasi adanya kerusakan saluran irigasi, dan terus melakukan pemeliharaan saluran irigasi,” pintahnya.
Sementara itu, kata Nasri, petani juga harus mencegah terjadinya tanaman penggangu atau biasa disebut gulma. Sebab, ketika aliran air pada saluran irigasi terdapat gulma, maka akan mengakibatkan tanaman padi tidak bisa tumbuh dengan baik. Bahkan, saat diberi pupuk pun tanaman tersebut akan mati.
Namun, kondisi itu bukan karena curah hujan yang tinggi, tapi lantaran air sawah susah dibuang atau dikeringkan. Hal itu, biasanya disebabkan karena lahan persawahannya terlalu rendah sehingga terjadi kelebihan air.
“Namun sejauh ini, meski dampak intensitas hujan yang tinggi di wilayah Kabupaten Malang sejak sebulan terakhir ini tidak begitu berpengaruh pada tanaman pangan. Sehingga sebagian besar lahan persawahan di daerah datar relatif aman, tapi yang perlu diwaspadai serangan hama tikus,” ungkapnya.
Menurutnya, dalam musim penghujan seperti sekarang ini memang berpengaruh pada produktivitas padi dalam setiap hektarenya sedikit menurun, itu disebabkan karena kekurangan intensitas sinar matahari.
Dan sisi lain, dengan adanya musim penghujan saat ini, telah menambah peluang dalam meningkatkan Luas Tambahan Tanam (LTT). Karena LTT pada bulan Oktober 2017 sudah mencapai 71.172 hektare. Sedangkan angka itu lebih tinggi jika dibandingkan pada tahun 2016 yakni seluas 71.133 hektare.
“Sebab LTT tahun 2016 sedikit turun, hal itu dikarenakan saluran induk Sungai Molek yang ada di wilayah Kecamatan Kepanjen saat itu sedang dalam perbaikan, sehingga telah menggangu tanaman padi,” terang Nasri. [cyn]

Tags: