Petani Kabupaten Situbondo Mengeluh Stock Pupuk Berkurang

Kepala DTPHP Kabupaten Situbondo, Sentot Sugiyono bersama kalangan Dewan melakukan sidak di gudang pupuk Desa Kalibagor Kecamatan Kota Situbondo. [sawawi/bhirawa]

(DTPHP Mengaku Kebutuhan Petani 20 Ribu Ton/Tahun)
Situbondo, Bhirawa
Dalam beberapa hari ini para petani yang tersebar di Kabupaten Situbondo mengeluh karena kesulitan untuk mendapatkan pupuk yang cukup. Sejumlah agen dan toko ketika didatangi juga tidak memiliki stock pupuk yang memadai. Para petani kebingungan harus mencari kemana agar tanaman yang sudah mengeluarkan biaya besar tidak mati. Hingga kini para petani masih terus berusaha secara maksimal untuk mendapatkan pupuk bersubsidi di Kota Santri Situbondo.
Yudi, salah satu petani asal Situbondo mengatakan, sudah cukup lama dirinya kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi di Kabupaten Situbondo. Yudi mengaku tidak tahu persis masalah yang terjadi sehingga pupuk sulit didapatkan para petani. Hanya saja Yudi terus berusaha mencari stock pupuk agar tanaman miliknya tetap tumbuh dengan subur. “Terpaksa kami mengadu kepada wakil rakyat yang ada di Komisi II DPRD Situbondo untuk menyampaikan persoalan ini,” akunya.
Informasi Bhirawa menyebutkan, begitu mendapatkan pengaduan dan laporan dari petani, para wakil rakyat melakukan peninjauan di sejumlah gudang penyimpanan pupuk bersubsidi, salah satunya gudang di Desa Kalibagor, Kecamatan Kota Situbondo. DPRD belakangan ini menerima banyak laporan dari petani yang mengeluhkan kelangkaan pupuk urea. Komisi II ingin memastikan ketersedian pupuk di musim tanam kali ini. “Jangan sampai hasil produksi pertanian di Situbondo menurun, karena petani tidak mendapatkan suplai pupuk yang cukup,” tegas Wakil Ketua Komisi II DPRD Situbondo, Hadi Prianto.
Hadi menambahkan, pihaknya mengajak Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, untuk memastikan stok pupuk urea bersubsidi di gudang penyimpanan. Saat itu, Hadi meminta pupuk di dalam gudang segera di distribusikan ke petani, karena para petani mengeluhkan kelangkaan pupuk beberapa hari terakhir ini. “Saat ini ada 3. 700 ton pupuk urea bersubsidi di dalam gudang. Jumlah pupuk bersubsidi yang ada itu merupakan jatah untuk petani di tahun 2020 ini,” aku politisi Partai Demokrat itu.
Di sisi lain, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Situbondo, Sentot Sugiyono, menegaskan jatah pupuk bersubsidi di Situbondo sekitar 20 ribu ton per tahun. Jumlah itu, imbuh mantan Kabag Perekonomian itu, sesuai dengan usulan dari para kelompok petani di Kabupaten Situbondo. Masih kata Sentot, kebutuhan pupuk bersubsidi di Situbondo sebanyak 11 ribu ton sesuai usulan para petani. “Jumlah itu ditambah oleh pemerintah pusat menjadi 20 ribu ton pada tahun 2020 ini,” ungkap Sentot.[awi]

Tags: