Pilkades Serentak Kab.Nganjuk Diwarnai Praktik Perjudian

Pilkades serentak di Kabupaten Nganjuk memastikan 13 orang telah terpilih sebagai Kades, meski sempat diwarnai praktik judi.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Sebanyak 13 desa di Kabupaten Nganjuk menggelar pemilihan kepala desa (pilkades) secara serentak Rabu (10/5). Uniknya dalam pesta demokrasi tersebut, terdapat tiga pasangan suami istri yang terdaftar sebagai calon Kades. Tiga desa yang calonnya adalah suami istri adalah Desa Blongko Kecamatan Ngetos, Desa Kedungpadang Kecamatan  Rejoso dan Desa Sumberejo Kecamatan Gondang.
Sedangkan total calon Kades yang berebut kursi di 13 desa jumlahnya 37 orang. “Kondusivitas pelaksanaan hajatan demokrasi di tingkat desa tersebut dapat terwujud melalui koordinasi yang baik antara seluruh pihak, termasuk pihak keamanan yang melakukan pemantauan, sebelum dan pasca-pilkades,” terang Agus Irianto, Kabag Humas Pemkab Nganjuk.
Agus Irianto menjelaskan, berbeda dengan palaksanaan Pilkades sebelumnya, pemungutan Pilkades kali ini tersebar di dusun-dusun. Sehingga pemungutan suara yang dulu terpusat di balai desa kini masing-masing dusun dibangun tempat pemungutan suara (TPS) layaknya Pemilu.
Bahkan, Pemkab Nganjuk mengapresiasi langkah Polres Nganjuk dalam upaya membersihkan Pilkades serentak dari praktek judi. “Dengan demikian diharapkan pelaksanaan Pilkades berjalan secara demokratis tidak dipengaruhi permainan judi yang selama ini kerap terjadi yang mempengaruhi masyarakat untuk memenangkan calon Kades tertentu,” tutur Agus Irianto.
Agus Irianto tidak menyangkal, jika pelaksanaan Pilkades seringkali disusupi para penjudi. Jahatnya, kata Agus Irianto, para pemain judi dan bandar ini hanya berpikir yang penting bisa menang. Terpisah, Kapolres Nganjuk AKBP Joko Sadono melalui Paur Humas Iptu Samsul menegaskan, ada kebiasaan di masyarakat yang tidak baik. Pasalnya, setiap pelaksanaan Pilkades kerap dibumbui perjudian. Meski hasil dari investigasi, bandar judi ini bukan dari wilayah Kabupaten Nganjuk.
Suasana panas Pilkades sudah terasa sejak H-1, contohnya di Desa Gempol Kecamatan Rejoso yang sempat gaduh oleh kejadian tangkap tangan sekelompok orang, diduga kuat pelaku judi Pilkades. Pelaku yang berjumlah 9 orang kepergok warga, saat membagikan amplop berisi uang Rp 200 ribu kepada sejumlah warga. Tujuannya agar warga pemilih mencoblos salah satu calon Kades tertentu.
Kemudian di Desa Pelem Kecamatan Kertosono, suasana tegang sempat mewarnai proses Pilkades sampai ke tahap penghitungan suara. Untungnya Kapolsek Kertosono dan Danramil Kertosono cepat turun tangan meredam situasi. Ratusan personel Kepolisian dan TNI dilibatkan untuk mengamankan jalannnya Pilkades serentak di Kabupaten Nganjuk.
Pihaknya bersyukur, sampai tuntas penghitungan suara, suasana tetap kondusif dan damai. “Kami sudah melakukan pencegahan praktek judi Pilkades bersama masyarakat. Hingga berakhirnya proses pelakanaan Pilkades tiak ada gangguan ketertiban maupun keamanan yang berarti ,” tandas Iptu Samsul saat berada di lokasi Pilkades Desa Gempol Kecamatan Rejoso. [ris]

Tags: