PKB akan Gelar Muscab, Penentuan Pengurus DPC adalah Kewenangan Pusat

Ketua DPC PKB Bondowoso H Ahmad Dhafir (kanan) dan sekretaris DPC H Tohari (kiri), saat memberikan keterangan pers di Kantor DPC PKB Bondowoso. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Bondowoso akan menggelar musyawarah cabang (Muscab) pada, Minggu 7 Maret 2021. Namun untuk penentuan sebagai ketua DPC periode 2021-2026, menjadi kewenangan mutlak pusat (DPP).

Muscab akan dilaksanakan melalui video conference dengan pengurus PKB pusat. Yang mana Muscab tersebut dilaksanakan serentak se-Indonesia, bukan hanya di Kabupaten Bondowoso saja. Akan tetapi, peserta yang hadir di Kantor DPC tetap harus mematuhi protokol kesehatan (Prokes) dengan ketat.

DPC PKB Bondowoso hanya tinggal menunggu penunjukan dari dewan pengurus pusat PKB. Dari hal tersebut, tidak perlu adanya pemilihan atau pengajuan nama calon ketua. Untuk itu, semua jajaran di DPC PKB kota tape ini berpeluang untuk menjadi nahkoda partai NU tersebut.

Ketua DPC PKB Bondowoso, H Ahmad Dhafir menyampaikan, bahwa penunjukan langsung dari DPP (dewan pengurus pusat), hal itu untuk meminimalisir konflik.

Dhafir menegaskan, bahwa menjelang Muscab 2021 di Bondowoso tak ada gesekan apa pun. Sebab, Dewan Pengurus Pusat yang memberikan keputusan. Bahkan kata dia, yang akan menjadi pengurus nantinya bukan karena faktor kedekatan dan sebagainya.

“Penilaiannya adalah kinerja setiap person. Sehingga pengurus nanti menjadi suatu kesatuan. Satu komando di bawah bendera PKB dan mematuhi AD ART,” katanya saat dikonfirmasi awak media di Kantor DPC PKB setempat, Kamis (4/3).

Dijelaskannya, dalam AD ART jelas bahwa Muscab itu intinya tidak pada persoalan proses pemilihan ketua, karena DPP yang akan menentukan ketua DPC di setiap kabupaten/kota.

“Putusan DPP nanti akan mengumumkan siapa ketua dan wakilnya. Termasuk bendaharanya. Apakah orang lama atau orang baru. Menjadi kewenangan mutlak DPP,” jelasnya.

Kata dia, adapun yang menjadi tolak ukur pusat salah satunya adalah bahwa bagaimana pimpinan PKB nantinya, dapat membawa organisasi menjadi partai modern, berbasis kader dan kultur.

“Sehingga nanti fokus membesarkan partai. Lebih dari itu nanti menyadari bahwa PKB lahir dari rahim NU (Nahdlatul Ulama),” terang alumni PKP (Pelatihan Kader Penggerak) NU angkatan ke-V itu.

Ditempat yang sama, Sekretaris DPC PKB Bondowoso, H Tohari, S.Ag mengatakan, bahwa Muscab 2021 ini akan diawali dengan penilaian laporan kinerja DPC PKB, terkait apa saja yang telah dilakukan selama satu periode.

“Jadi seluruh DPC nanti ada penilaian selama satu periode. Apa yang sudah dilakukan, siapa yang sudah melakukan dan sebagainya,” katanya.

Tohari menjelaskan, bahwa Muscab akan fokus untuk mematangkan usaha apa yang akan dilakukan partai selama lima tahun ke depan.

“Kalau pemilihan ketua dan sebagainya hanya sebagian kecil dari agenda permusyawaratan ini. Ini bukan untuk saling mencari kekuatan untuk menjadi pimpinan dan sebagainya,” jelasnya.

Ia pun menegaskan, bahwa pemilihan Pengurus DPC PKB periode 2021-2026 mutlak menjadi kewenangan Dewan Pengurus Pusat.

“Kita tidak tahu, apakah pak ketua (Ahmad Dhafir), saya atau malah haji Nanang (salah satu pengurus di DPC),”jelasnya. [san]

Tags: