PKL Pasar Pagi Kota Batu Mulai Beraktivitas di dalam Stadion Brantas

PKL Pasar Pagi telah memulai aktivitasnya berdagang di tempat relokasi yang berada di bagian dalam Stadion Brantas, Kamis (11/11)

Kota Batu,Bhirawa
Meskipun sempat mendapat protes dari para pelaku olah raga dan KONI Batu, pada Kamis (11/11) dini hari, PKL Pasar Pagi Batu sudah memulai aktivitasnya berdagang di dalam Stadion Brantas Kota Batu. Stadion dalam ini menjadi tempat relokasi PKL Pasar Pagi menyusul akan segera dimulainya revitalisasi Pasar Besar Batu pada akhir tahun ini.

Diketahui, saat ini ada sebanyak 1.097 pedagang yang tercatat sebagai PKL Pasar Pagi. Dan sejak kemarin mereka tidak lagi menggunakan area parkir Pasar Besar Batu sebagai lokasi berdagang, tetapi sudah berpindah di dalam Stadion Brantas. Hal ini dibenarkan Sekretaris Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Batu, Cairo Latif.

“Mulai tadi pagi para PKL Pasar Pagi mulai berjualan di area dalam Stadion Brantas Kota Batu, setelah sehari sebelumnya mereka telah memindahkan lincak mereka ke stadion,” ujar Latif, Kamis (11/11).

Namun, berpindahnya tempat berdagang PKL Pasar Pagi dipastikan tidak merubah jam operasional mereka. Aktivitas berdagang PKL Pasar Pagi tetap dimulai pukul 00.00 WIB sampai 08.00 WIB. Kemudian para pembeli yang akan berbelanja ke Pasar Pagi bisa masuk melalui empat pintu yang ada di Stadion Brantas.

Untuk menunjang aktivitas jual beli pedagang Pasar Pagi di stadion, Diskumdag telah menyediakan fasilitas penunjang, seperti air, listrik, dan akan penambahan toilet.

“Adapun untuk tempat parkir kendaraan bagi pedagang maupun pembeli untuk sementara akan menggunakan di sentle ban,” jelas Latif.

Adapun untuk relokasi bagi pedagang pasar buah akan dilaksanakan pada 13 November 2021. Namun mereka tidak menempati area stadion melankan akan ditempatkan di Pasar Sayur.

Ditambahkan Ketua Paguyuban Pasar Pagi, Rubianto menjelaskan untuk memulai menjalankan aktivitas berdagang, pihaknya diberikan kebebasan dalam penataan lapak.

“Jadi dalam penataan lapak (yang ada di dalam Stadion Brantas) kami tidak melibatkan dinas dan murni dari pemikiran kami sendiri,” ujar Rubianto.

Di sisi lain, Himpunan Pedagang Pasar (HPP) sebagai organisasi ari pedagang yang berjualan di dalam Pasar Besar Batu telah berkirim surat keberatan kepada Diskumdag. Hal ini menyikapi terkait sempitnya luas lapak pasar relokasi yang hanya berukuran 2×2 meter.

Diketahui untuk relokasi pedagang Pasar Besar Batu bagian dalam ditempatkan di luar Stadion Brantas. Dan saat ini pembangunan kios/ lapak untuk mereka tengah dalam proses penyelesaian.

“Sudah kami layangkan suratnya, kami juga saat ini masih menunggu jawaban karena belum ada respon,” ujar Sekretaris HPP, Arif setiawan.

Ia menjelaskan luasan lapak relokasi yang terlalu sempit ini akan membuat para pedagang kesulitan untuk memasukkan etalase untuk berdagang, serta kurang nyaman saat bertransaksi jual beli dengan para pelanggan.(nas)

Tags: