Kota Mojokerto, Bhirawa
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Mojokerto menggelar aksi demo memperingati Hari Anti Korupsi se-dunia, Selasa (9/12) kemarin. Dalam aksi yang digelar di depan Pemkot dan Pemkab Mojokerto itu, mereka berorasi mengecam praktek korupsi yang masih marak di Mojokerto. Aksi diakhiri dengan menggelar salat jenazah di depan pintu pagar Pemkot Mojokerto sebagai simbol matinya nurani para koruptor.
Meski jumlah pendemo hanya puluhan, namun aksi para mahasiswa itu mendapat pengawalan ketat petugas kepolisian dari Polres Mojokerto Kota. Aksi yang dilakukan dipinggir Jalan utama itu mengundang perhatian pengguna jalan. Tak pelak arus lalu lintas di depan kantor Wali Kota Mojokerto itu sempat terganggu.
Dengan mengenakan atribut PMII dan pengeras suara, puluhan aktifis ini menyeruhkan tuntutannya. Tak hanya berorasi, mereka juga menggelar aksi teaterikal , salah satu aktivis dengan dicat warna putih seluruh tubuhnya tidur terlentang. Dengan ditaburi bunga, para aktifis lainnya menggelar salat jenazah.
Juru bicara PMII Mojokerto, M Asrofudin mengatakan, tujuan aksi demo untuk memperingati Hari Anti Korupsi se-dunia. ”Kita juga ingin memperingatkan pemerintahan agar tak korupsi lagi, tak lagi makan uang rakyat dan tak lagi makan uang negara,” teriaknya.
Masih kata Asrofudin, di Indonesia masih banyak anak usia sekolah tak bisa bersekolah. Menurutnya, doa bersama yang mereka lakukan dengan tujuan agar para pemimpin bangsa sadar, mereka seharusnya membela rakyat bukan justru menyengsarakan rakyat dengan melakukan korupsi uang rakyat.
”Sholat jenazah dan sholat goib yang kita lakukan tadi tujuannya agar mereka yang sesat dengan melakukan korupsi uang rakyat bisa bertobat dan kembali memperjuangkan nasib rakyat. Tidak justru menyengsarakan rakyat,” ujarnya. [kar]
Keterangan Foto : Puluhan anggota PMII Mojokerto menggelar salat jenasah dalam demo Hari Anti Korupsi di Halaman Pemkot Mojokerto, Selasa (8/12) kemarin. [kariyadi/bhirawa]
