Polres Tulungagung Siap Hadapi Situasi Terburuk Pemilu 2019

Pasukan anti huru-hara Polres Tulungagung menghalau pengunjuk rasa yang cenderung anarkis dalam gelaran Sispamkota, Kamis (28/3).

Tulungagung, Bhirawa
Jajaran Polres Tulungagung menyatakan kesiapannya dalam melakukan pengamanan jalannya Pemilu 2019. Bahkan mereka sudah siap pula dalam menghadapi situasi terburuk saat melakukan pengamanan pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Demikian dikatakan Kapolres Tulungagung, AKBP Tofik Sukendar SIK, seusai acara simulasi sistem pengamanan kota (Sispamkota) dalam rangka pengamanan Pemilu 2019 di halaman Kantor Bupati Tulungagung, Kamis (28/3).
“Dengan digelarnya Sispamkota yang bekerjasama dengan Pemkab Tulungagung dan Kodim 0807 Tulungagung, ini menunjukkan pada masyarakat Tulungagung mengenai kesiapan kami dan stakeholder lainnya dalam menghadapi pengamanan Pemilu 2019,” ujarnya.
Menurut perwira polisi dengan tanda pangkat dua melati di pundaknya itu, gelaran Sispamkota yang melibatkan jajaran Polres Tulungagung, Kodim 0807 Tulungagung, Satpol PP Kabupaten Tulungagung, Dinas Perhubungan Kabupaten Tulungagung dan Linmas Tulungagung untuk mengantisipasi segala kemungkinan termasuk yang terburuk seperti yang tergambar dalam beberapa adegan simulasi.

Tim Escape Polres Tulungagung membekuk perampok kotak suara Pemilu 2019 dalam gelaran Sispamkota, Kamis (28/3).

“Namun demikian, kami dan Dandim 0807 Tulungagung (Letkol Inf Wildan Bahtiar SIP) berharap tidak sampai terjadi hal-hal yang terburuk tersebut terjadi di Tulungagung,” tandasnya.
Memang dalam beberapa adegan yang ditampilkan di gelaran Sispamkota tergambarkan situasi yang cenderung memanas saat pelaksanaan pencoblosan Pemilu 2019. Di antaranya keributan terjadi saat ada seorang pemilih yang coba melakukan pencoblosan sebanyak dua kali, perampokan kotak suara dan aksi demonstrasi massa yang mengarah pada anarkisme.
Kapolres Tofik Sukendar menyatakan semua hal-hal terburuk dalam Pemilu 2019 akan diantisipasi oleh Polres Tulungagung. Termasuk kerawanan menjelang dan pasca pencoblosan surat suara.
“Kerawanan jelang hari H, kami akan antisipasi serangan fajar. Juga pada saat pencoblosan dan saat rekapitulasi suara,” paparnya.
Menjawab pertanyaan, Kapolres Tofik Sukendar membeberkan saat ini kondisi Tulungagung dalam keadaan aman terkendali. “Polisi dan TNI dapat memback-up semuanya. Baik sarana dan prasarana serta logistik pemilu. Semuanya dalam kondisi terkendali,” paparnya lagi.
Ada pun jumlah personel pengamanan yang diterjunkan dalam Pemilu 2019, Kapolres Tofik Sukendar menyebut berkekuatan 8.000 personel. Mereka terdiri dari polisi, TNI dan linmas. “Untuk pengamanan TPS nanti satu polisi dan 12 linmas untuk enam TPS,” terangnya. (wed)

Tags: