Potensi Stres Akibat Kegagalan Caleg di Pemilu 2024

Oleh :
Wahyuddin Fahrurrijal
Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden serta pemilihan calon legislatif tinggal menghitung beberapa hari lagi. Perjuangan untuk mendapatkan suara masyarakat bisa menjadi pengalaman yang penuh dengan tekanan. Harap-harap cemas para calon-calon pemangku kebijakan memaksimalkan segala ha untuk dilakukan agar dirinya dapat memperoleh ambang batas suara agar dinyatakan terpilih menjadi salah satu orang yang mendapatkan kursi di parlemen. Pemilu akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024. Ada sekitar 9.919 orang sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) yang terdiri dari 6.245 laki-laki dan 3.674 perempuan. Sementara ada banyak calon legislatif di daerah masing-masing yang tidak terhitung jumlahnya yang memperebutkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPR-D). Ini membuktikan bahwa ambisi besar para calon tersebut agar bisa mendapatkan kursi di pemilihan umum tahun ini.

Dunia politik penuh dengan pasang surut, dan kemungkinan kegagalan di pemilu pasti selalu ada. Para calon legislatif telah menginvestasikan banyak waktu, tenaga, pikiran dan materi mereka dalam kampanyenya, dan potensi mengalami kekalahan bisa sangat besar terjadi. Dampak psikologis dari kegagalan pemilu terhadap para calon legislatif sangat mungkin terjadi. Tekanan emosional yang dialami para calon dapat mencakup kecemasan, stres, rasa malu, bahkan sampai pada risiko depresi. Keadaan ini dapat diperparah dengan adanya stigma sosial dan persepsi negatif masyarakat yang seringkali menyertai kekalahan di pemilu. Selain itu, hilangnya harga diri dan kepercayaan terhadap kemampuan politik dapat menjadi pukulan besar bagi para calon yang telah banyak menghabiskan usahanya dalam berkampanye.

Kegagalan memenangkan pemilu dapat mengakibatkan berkurangnya pengaruh dan kekuasaan politik, hilangnya sumber daya keuangan dan dana kampanye, serta berkurangnya prospek kerja dan peluang karir di bidang politik. Misalnya saja, seorang calon yang kalah dalam kontestasi pemilu legislatif mungkin akan kesulitan mendapatkan pekerjaan di arena politik, dan mungkin juga kesulitan mempertahankan dukungan dari sekutu politiknya. Selain itu, calon yang kalah dalam pemilu mungkin akan kesulitan mengumpulkan dana untuk kampanye di masa depan. Walaupun ada beberapa calon legislatif yang mempunyai pekerjaan tetap sebelum ia mencalonkan diri mengikuti pemilu 2024.

Jika diidentifikasi lebih jauh, ada beberapa hal yang menjadi sumber stres terbesar bagi para caleg tersebut antara lain (1) Tekanan dari publik dan ekspektasi yang tinggi, saat para caleg terjun ke dunia politik, mereka tahu bahwa sorotan mata akan tertuju pada setiap tindakan dan perkataanya, publik menuntut adanya integritas, kredibilitas dan visi yang jelas dari para caleg sehingga apabila hal ini tidak ditampilkan dengan baik maka tekanan psikologis dapat meningkat secara signifikan (2) Investasi emosional dan finansial, mereka terlibat secara emosional dengan visi poilitik dan misi mereka, dan seringkali menggunakan dana pribadi untuk mendukung atribut kampanyenya. Kegagalan dalam pemili dapat memunculkan perasaan kekecewaan yang mendalam dan stres dinansial yang berpotensi membahayakan (3) Kegagalan di pemilu dapat menggoyahkan identitas dan citra diri para celeg. Banyak dari mereka yang telah mempromosikan diri mereka dengan peran politik yang mereka kejar. Ketika cita-cita tersevut terancam atau tidak terwujud, hal ini bisa mengakibatkan keraguan diri yang serius (4) Kegagalan dalam pemilu juga membawa ketidakpastiaan tentang masa depan. Bagi banyak caleg, posisi politik bukan hanya tentang kehormatan, tetapi juga tentang karir dan stabilitas finasial. Ketika peluang untuk mendapatkan posisi tersebut hilang, mereka harus menghadapi pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang akan mereka lakukan selanjutnya dan bagaimana mereka akan mencari nafkah.

Untuk mengantisipasi segala potensi stres yang dialami para calon legislatif yang mengalami kegagalan di pemilu 2024 ini perlu kiranya strategi-strategi untuk mencegah dampak psikologis terjadi. Mekanisme penaggulangan bagi calon legislatif diperlukan untuk membantu mereka terhindar dari gejala-gejala psikologis yang dapat menjadi masalah di kemudian hari. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan mencari dukungan dari keluarga, teman, dan ahli kesehatan mental atau psikolog bisa menjadi alternatif proses penenangan batin. Keterlibatan dalam merefleksikan diri dan pertumbuhan pribadi juga dapat membantu para calon mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan secara perlahan berupaya mengembangakan keterampilan baru yang mugkin berguna dalam upaya politik di masa depan.

Sementara itu, ada banyak rumah sakit yang telah menyediakan layanan untuk mencegah stres pada para caleg di Pemilu 2024, misalnya RSUD Kabupaten Tangerang, RSUD R Syamsudin SH. Dan RSUD Bayu Asih Kabupaten Purwakarta, ada juga rumah sakit jiwa yang membuka layanan untuk para caleg yang mengalami stres akibat gagal terpilih. Selain itu, mengidentifikasi jalur karir alternatif dan peluang keterlibatan masyarakat dapat memberikan para calon mengenai pemahaman tentang tujuan dan arah mereka setelah kekalahan di pemilu. Misalnya, seorang calon legislatif yang kalah dalam pemilu mungkin memilih untuk bekerja sebagai konsultan politik atau terlibat dalam kelompok advokasi politik. Bekerja di bagain sektoral juga masih bisa dilakukan oleh mereka yang gagal meraih suara penuh di pemilu tahun ini.

Kegagalan di pemilu dapat memberikan dampak psikologis yang mendalam. Namun, dengan menyadari potensi tekanan yang timbul akibat kekalahan di pemilu dan menerapkan mekanisme untuk mencegah terjadinya gangguan psikologis para calon dapat dilakukan dengan berbagai upaya yang telah dijelaskan diatas. Kegagalan adalah hal wajar dalam setiap kontestasi dalam perjalanan perpolitikan di Indonesia. Jangan biarkan diri Anda hanyut dalam romantisme masa lalu ketika pada realitinya Anda sudah tidak dapat memperoleh cita-cita yang diinginkan akibat kekalahan di Pemilu 2024. Ada banyak jalan untuk terus mengeksplorasi diri dan menemukan tempat terbaik dalam menjalankan hari-hari indah di setiap waktunya. Wujudkan pemilu yang damai, gunakan sebaik-baiknya suara Anda, dan jauhkan demokrasi dari hal-hal yang membahayakan integritas Indonesia di mata dunia.

———– *** ————-

Tags: