Produksi Pisang Kirana Digenjot

Bhirawa
Tak sia-sia, usaha memperkenalkan produk pisang Kirana Kabupaten Lumajang sampai ke Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono waktu berkunjung ke Lumajang beberapa waktu lalu. Karena saat ini kran pemesanan dari luar negeri sudah tidak terbendung lagi.
Khususnya untuk memenuhi pesanan sejumlah negara. Untuk itu, Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang menggenjot komoditi hasil pertanian hortikultura yang banyak dikembangkan di tiga Kecamatan lereng Gunung Semeru, masing-masing Senduro, Pasrujambe dan Gucialit ini.
Ir Paiman Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lumajang menjelaskan banyaknya pesanan yang datang, tidak membuat petani serta-merta memenuhinya. “Sebab, kalau pesanan, tidak hanya dari dalam negeri saja, terutama dari berbagai daerah dan swalayan terkenal, namun, juga dari luar negeri,” jelasnya.
Saat ini yang terbaru adalah pesanan pengiriman rutin dari tiga negara, yakni Singapura, Malaysia dan Belanda. Belum lagi penjajakan di Negara-negara Eropa melalui lembaga SIPPO (Swiss Information Product and Promotion Organization).
Pasalnya, tahun 2013 lalu, Joao Morrales konsultan lembaga yang berkantor di Swiss ini telah datang ke Senduro untuk melihat langsung budidaya dan pengemasan produk pisang kirana. Untuk pesanan pengiriman dari ketiga negara ini, lanjut Paiman telah dikongkritkan dengan petani. ”Sebanyak 38 petani pisang kirana dan puluhan kelompok telah dijalin dan diberikan pelatihan budidaya serta pengembangannya untuk terus memperbaiki produk,” paparnya.
Selain itu, pemenuhan produk komoditi pisang kirana ini juga harus memenuhi tiga kriteria utama. Yakni, terjamin kualitas, kuantitas dan kontinuitasnya. “Agar jangan sampai, nanti sekali kirim terus selesai,” tambahnya mengingatkan.
Menuirut dia, harus rutin dan dijaga kualitas dan jumlah pemenuhan produknya. Apalagi, lanjutnya, pisang kirana memang sudah banyak diminati oleh banyak warga di luar negeri. Yang paling prinsip adalah pisang kirana saat ini telah mengantongi sertifikat standar pemasaran internasional. “Dengan promosi yang selama ini telah dilakukan, permintaannya sendiri sudah sangat besar dari sisi jumlah,” tegasnya.
Namun, jangan sampai gembar-gembor kesana-kemari, tapi tidak rutin. ”Nantinya sumberdaya manusia dan sumberdaya alam bisa dibina dan dikembangkan. Apalagi, di Kabupaten Lumajang budidaya pisang kirana bukan seperti perkebunan selayaknya. Namun, tanaman ini merupakan tanaman rumahan yang banyak dibudidayakan masyarakat terutama di lereng Gunung Semeru,” papar Kepala Distan Kabupaten Lumajang ini. [yat]      

Rate this article!