PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk Catatkan Laba Bersih Rp1,2 Triliun

Bank Jatim telah melaksanakan analyst meeting dalam rangka memberikan keterbukaan informasi kepada publik.

Surabaya, Bhirawa
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau bankjatim (IDX : BJTM) telah melaksanakan analyst meeting dalam rangka memberikan keterbukaan informasi kepada publik. Adapun acara ini diselenggarakan untuk memaparkan kinerja keuangan yang dicapai bankjatim pada Triwulan III 2022. Hingga bulan ke-9 di tahun 2022, bankjatim terus menunjukkan tren pertumbuhan kinerja positif bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Year on Year/ YoY).

Bertempat di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Analyst Meeting dihadiri langsung oleh Direksi bankjatim yakni Direktur Utama, Busrul Iman bersama dengan Direktur Konsumer Ritel & Usaha Syariah, R. Arief Wicaksono dan Direktur Komersial & Korporasi, Edi Masrianto. Direktur Utama, Busrul Iman melaporkan kinerja keuangan bankjatim Triwulan III 2022 yang menunjukkan capaian positif dan tumbuh bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Year on Year / YoY).

Direktur Utama bankjatim, Busrul Iman menyampaikan laba bankjatim terbilang lebih rendah dibandingkan BPD besar lainnya. “Ini sebagai bagian dari konsolidasi bank yang tengah melakukan penguatan bisnis dengan melakukan berbagai perbaikan kebijakan, struktur organisasi, hingga sumber daya manusia,” terangnya.

Busrul menambahkan sebagai BPD kami bertumpu pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), sedangkan APBD bertumpu pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). kita ketahui dua tahun terakhir, APBN banyak digunakan untuk penanggulangan Covid-19, sehingga ini juga berdampak secara tidak langsung terhadap pertumbuhan BPD.

“Oleh sebab itu, bila selama ini BPD termasuk bankjatim kuat di segmen payroll base, kini kita harus bergeser ke sektor produktif yang masih memiliki peluang yang sangat besar. Untuk mengoptimalkan sektor produktif inilah, bankjatim melakukan konsolidasi dengan memperkuat bisnis,” jelas Busrul.

bankjatim catatkan peningkatan total kredit yang tumbuh secara keseluruhan sebesar 6,83 persen (YoY) per September 2022. Pertumbuhan penyaluran kredit bankjatim terjadi di seluruh segmen. Hal tersebut sejalan dengan pemulihan ekonomi di berbagai sektor. Kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang growth tertinggi yang naik sebesar 19,07 persen (YoY) atau tercatat Rp5,73 triliun di September 2022. Hal yang sama juga berlaku pada portofolio kredit Komersial yang mengalami peningkatan sebesar 5,89 persen atau tercatat Rp11,75 triliun. Portofolio kredit di sektor konsumsi tak luput dari peningkatan signifikan dimana tumbuh sebesar 5,05 persen atau tercatat Rp28,50 triliun.

Pertumbuhan penyaluran kredit bankjatim juga diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman dimana rasio Loan At Risk (LAR) yang melandai di angka 5,76 persen pada Triwulan III Tahun 2022. Angka ini berbanding 6,96 persen di tahun sebelumnya (YoY). Rasio Non Performing Loan (NPL) Gross bankjatim juga ikut melandai di angka 3,72 persen, berbanding 4,40 persen di tahun sebelumnya (YoY).

Penurunan rasio NPL dan LAR tersebut mengindikasikan semakin sehatnya kualitas kredit bankjatim. Pergerakan ini linier dengan kondisi perekonomian Nasional yang semakin baik akibat adanya recovery dari beberapa sektor ekonomi. Sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit dan kualitas pinjaman yang memiliki performa positif, bankjatim mencatatkan pertumbuhan signifikan pada Net Interest Income (NII) di Triwulan III tahun 2022 yang naik sebesar 8,57 persen (YoY) atau tercatat Rp3,66 triliun. Sementara itu, biaya provisi menurun sebesar 10,72 persen (YoY) atau tercatat Rp318 milliar.

Sementara itu, kinerja moncer tersebut mengakibatkan bankjatim berhasil mencatatkan kenaikan Laba Bersih 1,51 persen (YoY) atau sebesar Rp1,20 triliun serta Asset yang tercatat sebesar Rp98,48 triliun. Untuk komposisi rasio keuangan bankjatim periode September 2022 antara lain, Return On Asset (ROA) sebesar 2,02 persen, Return on Equity (ROE) sebesar 15,85 persen dan Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,17 persen.[riq.ca]

Tags: