PTMSI Ngotot Puslatda di GOR Tenis Meja

pertandingan-tenis-meja-ilustrasi-_130307204107-114Surabaya, Bhirawa
Pengprov Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Jatim terus berupaya agar bisa memanfaatkan Gedung Olahraga (Gor) Tenis Meja di Jalan Kertajaya Indah Timur, Surabaya. Bahkan pengurus mengancam jika tidak bisa memanfaatkan fasilitas milik Pemprov Jatim itu, maka mereka tidak berani menargetkan emas di PON Remaja maupun PON Jabar 2016.
Selama ini para atlet yang dipersiapkan untuk PON Remaja I yang dihelat Desember 2014 di Jatim dan atlet Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) Jatim berlatih di Gedung Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Surabaya.
Sebenarnya fasilitas latihan disana cukup representatif, namun Ketua Umum PTMSI Jatim, Marzuki Rofi’i tetap berharap para atletnya bisa berlatih di Gor Tenis Meja yang lebih baik karena dilengkapi dengan mes dan fasilitas latihan yang sangat memadahi. “Pon itu kepentingan Jatim dan harusnya Pemprov memberikan hak ke PTMSI untuk menggunakan Gor tenis meja untuk berlatih, karena selama ini kita menemui kendala untuk berlatih disana,” katanya.
Saat ini Gor tenis meja ditempati oleh Klub Tenis Meja Harapan Cerah Insan yang Sejati (HCIYS). Pihak PTMSI sendiri juga sudah mendapat surat dari KONI Jatim untuk berlatih di sana, namun terkendala oleh oknum HCIYS yang berupaya menghalangi. “Inikan aneh, masa aset pemerintah di kuasai klub, kami juga siap menyewa gedung itu untuk berlatih anak-anak,” tegas Marzuki saat ditemui di Kantor Gubernur Jatim.
Sebagai upaya agar bisa menempati Gor tenis meja, kemarin Kamis (18/9) menghadap ke Gubernur Jatim, Dr H Soekarwo, namun pada saat bersamaan gubernur harus menyambut kedatangan anggota Komisi IX DPR RI. Kemudian Marzuki bersama para pengurus juga mendatangi kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jatim yang berada di samping kantor gubernur untuk menanyakan status Gor Tenis Meja yang saat ini ditempati oleh HCIYS. Tapi tak satupun pejabat yang menemui karena ada tugas luar. “Saya heran, ini kepentingan Jatim di PON, tapi kok sulit untuk menemui pejabat,” keluhnya.
Lebih lanjut ia mengatkan jika atlet Puslatda maupun atlet persiapan PON Remaja tidak bisa berlatih di Gor tenis meja, maka ia tidak berani memberikan jaminan emas ke KONI. Karena ia berharap para atlet bisa berlatih secara maksinal di gor tersebut. “Sulit merealisasikan target dua emas PON dan PON Remaja dari KONI Jatim jika kami tidak diberikan tempat untuk berlatih,” katanya. [wwn]

Tags: