Rektor UIN Kota Malang Izin Bangun Kampus III

Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Prof Mudjia Rahardja, saat menemui Walikota Batu Eddy Rumpoko di kantornya.

Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Prof Mudjia Rahardja, saat menemui Walikota Batu Eddy Rumpoko di kantornya.

Kota Batu, Bhirawa
Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Prof Mudjia Rahardja, menemui Walikota Batu Eddy Rumpoko di kantornya, akhir pekan kemarin.
Kedatangannya dalam rangka untuk mengajukan izin pembangunan Kampus III yang berada di desa Tlekung kecamatan Junrejo Kota Batu.
Dalam kesempatan tersebut, Mudjia juga menjelaskan tentang tidak adanya kaitan antara pembangunan perumahan yang berdampingan dengan lahan Kampus III UIN.
“Perumahan tersebut tidak ada kaitannya dengan UIN. Memang banyak civitas akademika UIN yang pesan rumah, tetapi itu murni pihak swasta. Masalah ini juga saya jelaskan ke Pak Wali,” ungkap Prof Mudjia.
Lebih lanjut dikatakan, pihak UIN akan memulai pembangunan Kampus III tahun ini, yaitu untuk gedung Fakultas Kedokteran.  Usai membangun fakultas kedokteran yang memang didahulukan, pihaknya akan membangun pula beberapa fakultas lain seperti Mipa, Teknik, dan Fisip. Disipakan pula ma’had untuk pondokan mahasiswa yang bisa menampung hingga mereka lulus kuliah.
“Kalau rumah sakit tetap ada, tapi itu diakhir pembangunan. Kan aturannya masih bisa kerja sama dengan rumah sakit lain. Nah kami sudah ada kerja sama dengan RST Dr Sopraoen. Jadi nggak masalah,” tuturnya.
Ditambahkan,  dari 100 hektar lahan yang dimiliki UIN hanya 30 persen yang digunakan untuk bangunan, sisanya merupakan lahan terbuka hijau.
Rencananya pembangunan kampus III diharapkan selesai tahun 2020. Prof Mudjia berkeinginan Kampus III yang berdiri di atas lahan seluas 100 hektar ini akan menjadi kampus yang spektakuler. Baik dari segi bangunannya yang didesain berlafadz ‘Bismillahirrohman nirohim’, maupun sarana prasarana pendidikan di dalamnya. Sehingga Mudjia memiliki gagasan untuk menjadikan kampus III UIN sebagai kampus wisata. Konsepnya tidak ia jelaskan secara rinci, namun secara garis besar ia memberi gambaran masyarakat umum bisa datang dan menikmati fasilitas yang memang diperuntukkan untuk publik. Nantinya ada business center, hall publik, hingga sport center, selain itu juga dilengkapi masjid yang megah.
“Kota Batu ini dikenal sebagai kota wisata, jadi harapannya, usai wisatawan ke sana kemari, kemudian mampir ke UIN juga,” paparnya.
Khusus untuk pembangunan masjid, direncanakan dibangun seluas 100 x 100 meter persegi yang akan diberi nama Al Nur.
“Sudah ada dana Rp 300 miliar yang berasal dari donasi negara di Timur Tengah untuk pembangunan masjid. Jadi itu dana di luar Rp 1,7 Triliun,” imbuhnya. Hingga saat ini, Mudjia mengaku tak ada hambatan yang berarti dalam pembangunan. Hanya saja, ada 10 kapling tanah yang masih belum dapat dibebaskan. Komunikasi masih dilakukan agar 100 hektar tanah ini berubah kepemilikan ke UIN secara  keseluruhan.  [sup]

Tags: