Remitansi TKI Jatim Tembus Rp 581 Miliar

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Kiriman uang atau remitansi TKI asal Jatim diprediksi mengalami kenaikan dibandingkan hari biasa. Jika pada hari biasa remitansi yang dikirim TKI hanya Rp 400 miliaran per bulan, pada Ramadan dan menjelang Lebaran 2015 ini diprediksi menjadi Rp 581 miliar.
Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jatim Drs Sukardo mengatakan remitansi tahun ini mengalami penurunan dari tahun ke tahun. “Jika dilihat trennya memang ada penurunan dikarenakan jumlah penempatan TKI juga mengalami penurunan,” katanya.
Jumlah penempatan TKI pada 2013 sebesar 52.765 tenaga kerja, sedangkan pada 2014 terdapat 45.663 tenaga kerja yang ditempatkan di luar negeri. “Untuk tahun ini, kondisi terakhir jumlahnya masih 12.997 tenaga kerja. Total penempatan TKI mulai 2013 sampai 2015 sebanyak 111.231 TKI,” katanya.
Dikatakannya, kalau dalam masa mudik ini, jumlah TKI bisa mencapai 7000 tenaga kerja berdasarkan pengalaman tahun lalu. “Biasanya kami melakukan pemantauan mulai dari H-10 sampai H+2. Mendekati  H-2 dan H-3 bisa mencapai 900 sampai 1.000 orang per harinya,” katanya.
Ditambahkan Kepala UPT P3TKI Disnakertransduk Jatim Agus Heri Santoso berdasar pengalaman tahun lalu, pengiriman remitansi  berasal dari TKI informal dan TKI formal. Biasanya pengiriman TKI formal umumnya mencapai 80 persen dari gaji, sedang TKI formal hanya rata-rata 70 persen yang dikirim ke keluarganya di Jatim.
Jumlah tersebut, kenyataannya di lapangan bisa saja lebih besar dari data yang ada, karena banyak dari TKI yang mengirimkan uang ke keluarganya tidak melalui bank, tapi dikirim lewat jasa di luar bank, seperti pegadaian dan jasa lainnya. “Namun yang di luar perbankan jumlahnya masih sangat kecil,” tambahnya.
Seperti tahun sebelumnya, remitansi terbanyak terutama dikirim TKI yang bekerja di negara seperti Hongkong, Taiwan, Malaysia dan Singapura.  Dengan naiknya uang kiriman tersebut, arus mudik TKI dari luar negeri ke Jatim melalui Bandara Internasional Juanda, juga diperkirakan mengalami peningkatan.
Untuk memberikan pelayanan terhadap TKI di jalur kedatangan di Bandara Juanda dan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Disnakertransduk Jatim memaksimalkan pelayanan terhadap TKI di antaranya diberikan fasilitas telepon gratis bagi TKI untuk bisa menghubungi kerabat yang akan menjemput TKI tersebut. [rac]

Tags: