Reni Astuti Lakukan Jaring Aspirasi Masyarakat di Wonokromo Surabaya

Teks foto: Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti yang melakukan jaring aspirasi masyarakat, Reses Tahun II Masa Persidangan III Tahun 2021 di Gedung Serba Guna Wonokromo SS, Senin (3/5/2021) petang.

Kenalkan Aplikasi ‘Wargaku’ dan program ‘Wadul Bu Reni’
Surabaya, Bhirawa
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti yang melakukan jaring aspirasi masyarakat, Reses Tahun II Masa Persidangan III Tahun 2021 di Gedung Serba Guna Wonokromo SS, Senin (3/5/2021) petang, banyak menerima keluhan warga soal pemberdayaan masyarakat, utamanya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

“Dari aspirasi yang disampaikan warga tadi, masalah UMKM banyak yang ditanyakan. Utamanya usaha mikro yang jualannya seperti pracangan. Mereka sangat membutuhkan bantuan modal,” ujar Reni Astuti.

Dia mengatakan, sebenarnya dari pusat ada program bantuan produktif atau bantuan langsung tunai (BLT) UMKM sebesar Rp2,4 juta. Dan, bantuan tersebut sempat ditanyakan warga Wonokromo. Ini karena mereka tidak dapat bantuan tersebut.

Menurut Reni yang juga politisi perempuan PKS ini, selama data-datanya ada dan anggaran dari pusat itu kuotanya terbatas, maka tak ada salahnya Pemkot Surabaya memberikan bantuan dari APBD untuk pelaku UMKM. Apalagi, di masa pandemi Covid-19, itu dibolehkan untuk pemulihan ekonomi.

“Jadi nanti ada program yang dapat bantuan dari pusat, dibantu pusat Sementara yang tidak terkover oleh pusat dibantu oleh APBD. Itu memang by data dan ketika disurvei benar-benar ada usaha,”jelas Reni.

Soal Jembatan Sawunggaling yang baru diresmikan dan lokasinya berdekatan dengan warga Wonokromo, Reni melihat merasa senang dan bangga. Tapi, Reni lebih mendorong pemanfaatan untuk ekonomi.

“Jika ini bisa optimal, artinya Kebun Binatang Surabaya (KBS) dan terminal intermoda Joyoboyo semakin ramai, maka harapannya UMKM di sana bisa tumbuh. Sehingga nantinya UMKM warga Wonokromo bisa terserap kesitu, ” tandas Reni.

Sementara pada reses kali ini, Reni meluncurkan program ‘Wadul Bu Reni’. Dan program ‘Wadul Bu Reni’ sifatnya adalah mendengar dan melayani rakyat. Karena semangat dari DPRD itu adalah banyak mendengar dan kemudian melayani.

“Rakyat sangat membutuhkan itu. Kalau hanya mengandalkan reses yang waktunya cukup singkat, kan tak bisa semua aspirasi tersampaikan, ” ungkap dia.

Lebih jauh, Reni menyatakan jika program ‘Wadul Bu Reni’ akan menjadi program sepanjang waktu yang memberikan kesempatan kepada warga untuk menyampaikan aspirasi atau keluhannya.

Pemkot Surabaya sebenarnya sudah memiliki aplikasi ‘Wargaku’. Dan program ‘ Wadul Bu Reni’ ini sebenarnya lebih melengkapi. Kalau warga kesulitan mengadu ke pemkot, mereka bisa menyampaikan ke ‘Wadul Bu Reni’.

Teknisnya? ” Saya sudah bikin hotline. Ini sangat mudah dan sederhana. Warga Surabaya bisa menyampaikan keluhannya lewat whatsApp (WA), ” imbuh dia.

Pada reses di Wonokromo tersebut, Reni sempat mengecek dan menanyakan ke warga, apa ada yang sudah tahu aplikasi ‘ Wargaku’ yang merupakan program Pemkot Surabaya.Tapi jawaban warga sungguh sangat mengejutkan Reni, karena mereka tidak tahu aplikasi’Wargaku’ itu. Ini artinya program tersebut kurang sosialisasi ke masyarakat.

“Saat saya tanya, yang tahu hanya Pak RW. Sementara warga yang lain tidak mengerti. Sebenarnya ini (aplikasi Wargaku dan Wadul Bu Reni) ini cukup bagus. Karena ada pilihan-pilihan bagi warga untuk menyalurkan keluhannya, ” tutur Reni.

Dia mengakui, sebenarnya ‘Wadul Bu Reni’ ini mungkin hanya menguatkan pada sisi judul semata. Lantaran dari sisi substansi, sebenarnya selama ini Reni sudah sering atau banyak sekali menerima pengaduan maupun usulan -usulan dari warga.

“Yang disampaikan warga itu semua adalah persoalan yang menjadi kewenangan Pemkot Surabaya. Misalnya ada jalan berlubang, silakan sampaikan ke ‘Wadul Bu Reni’ dan nanti saya akan datangi di mana lokasinya. Karena saya banyak temui kasus pemotor terluka akibat terjatuh di jalan lubang. Tapi sekarang ini jalan berlubang relatif hampir tak ada, ” pungkas dia.

Sementara Ketua LPMK Kelurahan Wonokromo, Moch Unsi Fauzi mengapresiasi Reni Astuti yang intens turun ke Wonokromo.

“Selaku tokoh masyarakat kami apresiasi apa yang dilakukan Bu Reni di Kelurahan Wonokromo ini, ” ucap dia.

Fauzi menuturkan setiap reses Bu Reni pasti datang ke wilayah Wonokromo. Selain itu, jika ada keluhan dari warga, bukan timnya yang turun, tapi Bu Reni sendiri yang turun langsung ke lapangan.

Ditanya keluhan warga Wonokromo yang disampaikan pada reses Reni Astuti kali ini, Fauzi yang juga Ketua Forum Komunikasi (Forkom) LPMK se-Surabaya menjelaskan, keluhan warga yang disampaikan lebih banyak soal pemberdayaan masyarakat.

“Ini karena infrastruktur di Kelurahan Wonokromo sudah bisa dikatakan cukup bagus. Jadi, sambatan warga lebih pada sisi pemberdayaan ekonomi,”tandas dia.n [dre]

Tags: