Revitalisasi Alun-Alun Tugu Kota Malang Belum Mendesak

Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika.

Kota Malang, Bhirawa.
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika kepada sejumlah Wartawan usai rapat kordinasi harmonisasi Perubagan Anggraan Keuangan (PAK) dengan Pemkot Malang, di Balai kota setempat, Selasa (20/9) kemarin mengutarakan jika pihaknya belum bisa menyetujui keinginan Pemkot Malang untuk melakukan revitalisasi Alun-Alun Tugu.

Menurut Made, ada beberapa alasan penolakan tersebut salah satunya adalah alasan teknis. “Ada alasan teknis yang membuat dewan tidak memberikan persetujuan revitalisasi Alun-alun Tugu,” kata Made.

Proyek tersebut nilainya besar, untuk dikerjakan setelah PAK di setujui, waktunya tidak memungkinkan. “PAK belum selesai, sementara proses lelang butuh waktu. Jadi secara teknis tidak mungkin bisa dikerjakan, dalam waktu kurang dari tiga bulan,”tukas Made.

Pria yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang itu, menandaskan jika dirinya tidak menolak revitalisasi Alun-alun Tugu, tetapi dia meminta untuk ditunda terlebih dahulu.

Dikemukakan Made, pada pertemuan antara Dewan dengan Wali Kota Malang, tersebut, adalah koordinasi sebelum Tim Anggaran Pendapatan Daerah dengan dengan Badan Anggaran, untuk melakukan harmonisasi, terkait dengan proses program kegiatan yang benar-benar menjadi menjadi titik tekan PAK.

“Jadi lebih banyak membahas interuksi Presiden utnuk menangani masalah inflasi daerah. Shingga pergeseran harus kita lakukan mana yang untuk PAK mana yang untuk APBD 2023,” tambahnya.

Made menyebut kendati ada pembahasan yang panjang tetapi pertemuan tersebut berakhir happy ending, Wali Kota Malang Sutiaji, menyepakati hasil rapat.

“Semua sepakat baik di pihak Pemkot maupun dewan. Makanya usai bertemu kita lanjutkan degan rapat dengan Badan Anggaran untuk pembahasan APBD perubahan 2022 ,” timpal Made.

Patut dikethui, rapat harmoniasai itu, meliputi beberapa point penting. tetapi lebih banyak berbicara mencari jalan untuk mengatasi persoalan di Kota Malang. Jadi yang dibicarakan lebih banyak pada proyek padat karya untuk mengatasi dampak kenaikan BBM. [mut.dre]

Tags: