Ribuan Warga Miskin Sidoarjo Dibantu Jamban Sehat

Warga Miskin Sidoarjo Dibantu Jamban SehatSidoarjo, Bhirawa
Ribuan warga miskin di Kab Sidoarjo, merasa sangat terbantu dengan program pembangunan jamban sehat dari Pemkab Sidoarjo, sejak tahun 2013 sampai 2015 lalu.
Kasubid Kemasyarakatan Bappeda Kab Sidoarjo, Ardi Anindita SStp mengatakan, dengan bantuan program itu, sekitar 1.500 warga miskin penerima manfaat program, yang berada di zona-zona merah kemiskinan di Kab Sidoarjo itu, merasa sangat membutuhkannya.
”Karena dengan adanya jamban sehat itu, bisa merubah hidup mereka jadi lebih sehat dan bersih,” kata Ardi, saat dihubungi Minggu (24/4) kemarin.
Dari evaluasi yang telah dilakukan, kata Ardi, ribuan warga miskin itu juga menyampaikan harapannya, kedepan mereka juga ingin dibantu Pemkab untuk bisa mendapatkan air bersih. Sebab kualitas air yang mereka konsumsi selama ini dianggap tidak bagus. Untuk mendapatkan air kualitas bagus, selama ini mereka harus membeli. Sehingga menambah pengeluaran rumah tangga.
Dari evaluasi yang dilakukan itu, mereka yang membutuhkan air bersih sekitar 79% dan yang membutuhkan sambungan listrik sekitar 21%. Dari perencanaan daerah yang ada, mulai tahun 2017 sampai tahun 2021, memang diharapkan kalangan warga miskin di Kab Sidoarjo, kalau bisa  tercukupi sarana sanitasi yang layak. Seperti kebutuhan jamban sehat dan kebutuhan  air bersih.
”Pihak Dinas PU Cipta Karya sebagai pelaksana kegiatan, sangat mensuport program itu, namun mereka akan melihat kekuatan anggarannya, cukup atau tidak, bila tidak maka solusinya ada skala prioritas mana yang urgent lebih dulu,” papar Ardi yang juga Wakil Kepala Sekretariat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TPPKD) Kab Sidoarjo itu.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas PU Cipta Karya Pemkab Sidoarjo, Ir Agus Budi Tjahjono MT menambahkan, pada tahun 2016 ini, Dinas PU Cipta Karya Kab Sidoarjo, akan membangun 4.240 unit jamban sehat untuk Kepala Keluarga (KK) yang masuk dalam kategori miskin. Yakni akan dibangun di Kec Balongbendo, Tarik, Wonoayu, Prambon, Tulangan, Krembung, Porong, Jabon, Krian, Sukodono, Gedangan dan Buduran.
”Program ini mengacu pada data kemiskinan daerah, maka kecamatan yang banyak warga miskinnya kita dahulukan dulu,” terang Agus.
Kalau program pembangunan jamban sehat untuk rumah warga miskin seperti ini, sudah berjalan sejak tahun 2013 lalu. Program untuk pengetasan kemiskinan lewat pembangun jamban ini, akan dilanjutkan  sampai tahun 2020, sesuai data kemiskinan di Bappeda. [kus]

Tags: