Risma Berikan Treatmen Khusus pada 53 Anak Putus Sekolah

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat memberikan arahan kepada 53 anak yang mengalami masalah pendidikan dan kesejahteraan sosial.

Surabaya, Bhirawa
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan treatmen khusus kepada 53 anak yang mengalami masalah pendidikan dan kesejahteraan sosial. Salah satunya dengan mengajak mereka bertemu langsung untuk diberikan pembinaan secara psikologis, agar anak-anak ini mau melanjutkan pendidikannya.
Wali Kota Risma mengatakan setelah dilakukan outreach ke rumah masing-masing, diketahui bahwa anak-anak itu mempunyai berbagai permasalahan sosial. Sehingga, beberapa anak-anak itu mengalami masalah putus sekolah. “Anak-anak ini tertangkap Satpol-PP, dan setelah kita outreach, dia memang tidak sekolah,” kata Wali Kota Risma usai acara pembinaan anak putus sekolah di rumah dinasnya, Jalan Sedap Malam Surabaya, Jumat (4/1/).
Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma juga menghadirkan beberapa anak yang dulunya sempat putus sekolah, namun kini telah sukses dan berhasil bekerja di tempat yang lebih baik. Dengan harapan, agar anak-anak putus sekolah ini termotivasi untuk kembali melanjutkan pendidikannya. “Makanya saya tadi berikan contoh kakak-kakaknya yang sudah pada kuliah, sudah kerja, bisa memberikan semangat ke mereka. Bahwa mereka sebetulnya tidak sendiri punya masalah itu,” ujarnya.
Menurutnya, kebanyakan anak-anak putus sekolah ini menjalani kehidupannya dengan cara mengamen dan bekerja serabutan. Kendati demikian, Wali Kota Risma ingin agar ke depan, anak-anak itu bisa kembali sekolah dan merubah hidupnya menjadi lebih baik. “Ini ndak bagus kalau kemudian menular ke anak-anak yang lain. Karena itu, kemudian saya harus memotong mata rantai ini, anak-anak itu harus mau sekolah,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, anak-anak ini diberikan kesempatan untuk menulis masalah dan keinginannya pada secarik kertas. Dengan tujuan, agar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bisa mengambil langkah ke depan, untuk memberikan intervensi yang pas kepada anak-anak itu. “Setelah itu kan kita dalami mereka permasalahannya apa, misalkan dia putus sekolah SMP, kemudian kita harus apakan,” terangnya.
Bahkan, Wali Kota Risma mengungkapkan ada salah satu anak yang usianya masih 7 tahun dan selama ini tidak sekolah karena diajak oleh pamannya mengamen. Kendati demikian, Wali Kota Risma pun mengambil langkah tegas untuk menjadikannya sebagai anak asuhnya. Nantinya, ia akan dirawat dan disekolahkan oleh Pemkot Surabaya. “Dia kita ambil, jadi sekarang tinggal di tempat kita. Dia sepertinya dimanfaatkan oleh keluarganya untuk jadi pengemis. Saya tidak mau, saya harus melindungi itu,” tuturnya.
Sementara itu, anak 7 tahun itu mengaku bahwa selama ini diajak pamannya mencari uang dengan cara mengamen di atas bus. Selama ini, ia diajak pamannya mengamen keliling kota, dan uang yang dihasilkan pun kemudian diminta oleh pamannya. “Saya diajak paman ngamen keliling-keliling kota naik bus. Dari Tuban, Rembang, Pati, Semarang, Cirebon, Tegal. Karawang terus ke Jakarta,” ungkapnya.
Ia juga mengaku sangat senang apabila nantinya Pemkot Surabaya akan menyekolahkannya. Sebab, dia memang ingin sekolah seperti kawan-kawan seusianya. “Iya senang sekali, terimakasih Bu Risma,” ujarnya sambil tersenyum. [iib]

Tags: