Rusak Akibat Proyek Tol Solo-Kertosono, Warga Dua Dusun Blokade Jalan

Warga dua dusun di Desa Sukoharjo Kecamatan Wilangan blokade jalan akibat dua tahun rusak tidak mendapat perhatian dari Pemkab Nganjuk.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Ratusan warga Dusun Tukdadap dan Dusun Plosorejo Desa Sukoharjo Kecamatan Wilangan, memblokade jalan penghubung dua dusun tersebut. Warga melakukan blokade akibat belum diperbaikinya jalan kabupaten tersebut setelah rusak parah sejak adanya proyek pembangunan jalan tol Solo-Kertosono (Soker).
Hingga saat proyek jalan tol sudah kelar, tidak ada tanda-tanda akan diperbaiki jalan penghubung dua dusun itu oleh Pemkab Nganjuk. Akibatnya para warga Desa Sukoharjo hilang kesabarannya karena jalan rusak itu telah banyak mengakibatkan kecelakaan. Terutama anak-anak yang mau berangkat sekolah dan warga setempat yang melintas jalan tersebut.
Sebagaimana yang dikatakan oleh korlap aksi, Aries Eka Putra Ketua Karang Taruna Desa Sukoharjo. Aries dan warga Desa Sukoharjo terutama warga Dusun Tukdadap dan Plosorejo sangat kecewa pada pemerintah daerah. Pemkab Nganjuk terkesan melakukan pembiaran terhadap kerusakan jalan akibat pembangunan Tol Soker tersebut.
Bahkan, karena jalan rusak ini, banyak pengendara kendaraan yang mengalami kecelakaan dan juga, tidak sedikit akibat jalan ini, kendaraan menjadi cepat rusak, baik shockbreker maupun ban kendaraan yang cepat mengalami kebocoran.
“Lantas siapa yang bertanggung jawab atas kejadian-kejadian tersebut, sedangkan kami adalah warga yang taat pajak. Tapi kenapa kami harus dikorbankan oleh jalan ini. Kemana wakil kami yang dulu merengek untuk meminta dukungan dan dimana pemerinta daerah berada saat kami ditumbalkan oleh pembangunan tol yang akibatkan jalan kami menjadi rusak parah,” keluh Aries.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Harsono, Kepala Desa Sukoharjo. Dikatakan Harsono, warga Sukoharjo melakukan penutupan jalan karena kesabarannya sudah habis, warga juga meminta kepada pemerintah daerah untuk secepatnya melakukan perbaikan jalan karena dirinya khawatir aksi yang saat ini damai besuk melakukan aksi lagi, akan menjadi anarkis.
“Saya bersama Bhabinkamtibmas melakukan mediasi dengan para perwakilan warga. Maka kami memutuskan untuk membawa permasalahan ini kepada Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi. Seharusnya bupati, tapi karena bupati sedang mengikuti pendidikan Lemhanas, sebagaimana kesepakatan maka ke Pak Marhaen,” ujar Harsono sesaat setelah mediasi dengan perwakilan warga.
Harsono menegaskan aksi pemblokiran jalan oleh ratusan warga dua dusun tepatnya sebelah utara over pass atau pintu masuk jalan daerah Dusun Tukdadap, dilakukan sejak pagi sekira pukul 08.30 sampai 10.00. Ratusan warga kemudian menerima keputusan sementara dari hasil mediasi dengan kades dan Bhabinkamtibmas.
“Akhirnya para aksi membubarkan diri dan pulang kerumah masing-masing. Tapi warga sempat mengingatkan kami, kalau seandainya keluhan dan tuntutannya tidak segara diindahkan oleh pemerintah daerah, mereka akan melakukan aksi yang lebih besar lagi,” pungkas Harsono. (ris)

Tags: