Sambungan Pipa SPAM Umbulan Tersisa 1,9 Km

(Bersama Pakde Karwo, Gubernur Khofifah Resmikan Offtake Porong)
Pemprov Jatim, Bhirawa
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa secara resmi meluncurkan pemanfaatan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan sampai dengan off take Porong. Dengan peluncuran tersebut, proyek pipanisasi SPAM Umbulan kini hanya tersisa 1,9 kilometer.
Gubernur Khofifah menuturkan, proyelk SPAM Umbulan dengan sistem Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) telah melewati proses yang panjang. Saat ini, dari 93,7 kilo meter hanya tersisa 1,9 Km. Pihaknya optimis, kekurangan pipanisasi itu akan segera rampung dan semua jaringan pipa akan tersambung di lima kabupaten/ kota, antara lain Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya dan Gresik.
“Mudah-mudahan tiga minggu lagi 1,9 Km pipa yang belum tersambung dapat diselesaikan. Karena kendala sesungguhnya adalah pipa ini harus masuk ke area tertentu yang 10 Desember lalu insyaallha sudah diselesaikan (Ares) tinggal konstruksi pipanisasi,” tutur Khofifah usai peluncuran KPBU SPAM Umbulan Offtake Porong, Sidaorjo di arteri Porong, Sidoarjo, Minggu (22/12).
Khofifah menyebutkan, kekurangan pipanisasi ini terdapat di wilayah Surabaya barat. Sementara untuk jaringan pipa di Kabupaten Gresik secara keseluruhan telah tersambung. “Melalui SPAM Umbulan ini, ada 1,3 juta masyarakat yang akan mendapat suport air layak minum,” tutur Khofifah.
Pihaknya berharap, SPAM Umbulan ini dapat memaksimalkan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat. Namun, pihaknya kembali menegaskan bahwa KPBU ini tidak semuanya berbasis profit oriented, khususnya pada dua daerah yang terdapat sumber air Umbulan yakni kabupaten dan kota Pasuruan.
“Masyarakat di daerah Pasuruan yang dulu banyak mengakses danau sekarang juga sudah selesai disiapkan konversi bagi mereka yang ingin berwisata, berenang. Jadi kita berharap semua akan berjalan dengan baik,” tutur Khofifah.
Dalam kesempatan itu, hadir juga Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Dr H Soekarwo, Pangdam V Brawijaya, Kepala Kejaksaan Tinggi Jatim dan Wakapolda Jatim. Kepada Pakde Karwo, sapaan akrab mantan Gubernur Jatim, Khofifah mengungkapkan, Jika ada macam-macam piagam yang paling berhak menerima adalah Pakde Karwo.
“Tapi belum tahu piagam untuk Pakde Karwo ini formatnya seperti apa, mohon persetujuan beliau. Karena yang nandur, inisiatornya adalah beliau. Tugas kita semua di sini adalah melanjutkan tanduran-tanduran beliau. Maslahatnya supaya lebih cepat dirasakan oleh masyarakat. Matur nuwun pakde,” tutur Khofifah.
Sementara itu, mantan Gubernur Jatim Pakde Karwo menuturkan, proyek SPAM Umbulan dengan skema KPBU ini menjadi lebih ringan. Kalau pun di kontrak oleh swasta, harga per meter kubik Rp 7 ribu, kalau ini rata-rata Rp 2.400 per meter kubik. “ Ada yang dinaikkan tapi masyarakat berpenghasilan rendah diberikan murah. Ini satu skema baru yang menjadi show case di dunia,” tutur Pakde Karwo tersebut.
Menurut Pakde Karwo, proyek Umbulan ini pernah digagas pada tahun 1972 namun gagal. Selanjutnya pada 1986 dibicarakan lagi dan kemudian gagal. Terakhir, pada 2010 oleh Menteri Keuangan Agus Marto Wardoyo yang melakukan pertemuan di Prancis dengan bank dunia dan PBB ditawarkan sistem PPP (Public Privat Partnership) atau KPBU. Dengan sistem ini, swasta, pemprov , pemkab dan pemkot bekerjasama dan menghasilkan efisiensi yang cukup baik. Di antaranya ialah mendapatkan harga dari Rp 7 ribu per meter kubik menjadi Rp 2.400 per meter kubik.
“Semua dilakukan efisiensi dengan sasaran harga murah dan MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) dapat merasakan. Misalnya pasuruan mendapatkan Rp 1000 per meter kubik,” tutur Pakde Karwo.
Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono dalam laporannya menyampaikan, progress pengerjaan pipa SPAM Umbulan secara fisik telah mencapai 95,2 persen. Pada akhir Januari 2020 mendatang, pemanfaatan KPBU ini sudah mencapai Surabaya dengan kapasistas produksi sementara 1000 liter per detik. “Secara bertahap penyerapan produksi air itu akan meningkat sampai dengan 4000 liter per detik,” pungkas Heru. [tam]

Tags: