Satu Guru Terkonfirmasi Covid-19, Namun PTM Tetap Berlangsung

Sebanyak 10 lembaga SMA/SMK di Tulungagung terus melakukan PTM karena patuh melaksanakan protokol kesehatan saat kegiatan belajar mengajar.

Tulungagung, Bhirawa
Kendati salah seorang guru tingkat SMA di Tulungagung kembali terkonfirmasi Covid 19, namun Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah tempat guru itu melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tetap berlangsung. Pasalnya, penularan Covid 19 pada guru ini akibat sebagai pelaku perjalanan.
“PTM di sekolah masih berlangsung karena hasil Penyelidikan Epidemiologi (PE) yang bersangkutan merupakan pelaku perjalanan,” ujar Wakil Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Tulungagung, Galih Nusantoro, Minggu (18/10).
Menurut Galih, guru yang terkonfirmasi positif Covid 19 terjaring saat sekolah menggelar pemeriksaan rapid test yang dilakukan secara berkala. ”Dari 153 orang yang menjalani rapid test, lima di antaranya reaktif. Kemudian ditindaklanjuti dengan pemeriksaan PCR (swab) dan ditemukan satu orang yang terkonfirmasi Covid 19,” bebernya.
Galih menyebut, sampai sekarang dari 30 lembaga sekolah SMA/SMK di Tulungagung yang mengajukan PTM hanya tersisa 10 lembaga yang melakkukan PTM secara rutin. Sekolah-sekolah tersebut tetap harus melaksanakan protokol kesehatan, yakni memakai masker, jaga jarak, dan selalu mencuci tangan.
“Ada beberapa sekolah yang belum memenuhi syarat, ada pula yang ang masih menyelesaikan tracing sehingga tersisa 10 lembaga yang masih rutin melakukan pembelajaran tatap muka,” paparnya.
Sebelumnya, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wilayah Tulungagung dan Trenggalek, Solikin mengungkapkan, dari 19 lembaga SMA dan SMK Negeri di Tulungagung, 10 lembaga di antaranya masih terus melakukan PTM. Ia pun menyebut ada dua lembaga lagi yang segera menyusul untuk melakukan PTM.
“Semuanya melakukan PTM atas rekomendasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Tulungagung,” katanya.
Sedang untuk lembaga SMA/SMK swasta, menurut Solikin yang telah melakukan PTM berjumlah 15 lembaga dari 40 lembaga se-Kabupaten Tulungagung. ”PTM dengan tetap shift 50%,” tandasnya.
Solikin berharap, pada awal November 2020 mendatang semua lembaga SMA/SMK di Kabupaten Tulungagung dapat melakukan PTM. Catatannya mereka semua harus tetap waspada pada Covid 19.
“Protokol Kesehatan wajib terus dilaksanakan di sekolah. Walau pun nanti Covid-19 reda era new normal harus ditegakkan. Sudah era harus hidup bersih,” tuturnya. [wed]

Tags: