Satwa Lindung di Pasuruan Terusik Aktivitas Tambang Batu

Team Liader, Yayasan Sekolah Konang, Panggalih Joko Susetyo saat melakukan penelitian di Desa Galih, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan. [hilmi husain]

Pasuruan, Bhirawa
Sustainable Livelihood Approach (SLA), Kajian, Penghidupan Lestari melakukan penelitian di Desa Galih, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan. Hasil penelitian itu, desa yang berada di ketinggian sekitar 300-1100 mdpl, menemukan habitat satwa lindung.
Team Liader, Yayasan Sekolah Konang, Panggalih Joko Susetyo menyampaikan total ada 51 fauna dari kelas aves yang ditemukan selama timnya melakukan penelitian di hutan Desa Galih. Dari puluhan fauna itu, sebanyak depalan jenis satwa berstatus dilindungi. Ke delapan fauna itu itu adalah elang bido, elang hitam, gelatik jawa, alap-alap layang, alap-alap sapi, paok panca warna, kipasan belang, celepuk jawa. Satwa fauna yang dilindungi itu berdasarkan PP nomor 106/MENLHKL/SETJEN/KUM1/12/2018.
Namun, kegiatan sejumlah tambang batu di Desa Galih membuat ancaman tersendiri untuk kelestarian hutan. “Dari kegiatan yang masif itu, kelestarian hutan di Desa Galih bisa terancam. Termasuk sejumlah satwa lindung,” ujar Panggalih Joko Susetyo, Senin (23/8).
Menurut Galih, panggilan akrabnya, Desa Galih memiliki potensi luar biasa yang berasal dari aset alam. Secara garis besar, kawasan Desa Galih bisa dibagi menjadi bebarapa area tergantung fungsi kawasan yaitu pemukiman, tegal, hutan rakyat, hutan lindung dan hutan produksi (Perhutani).
Diakuinya, masyarakat sekitar masih diuntungkan dengan adanya jual beli lahan dan terbukanya lapangan pekerjaan. Bebatuan yang ada Desa Galih dinilai menjadi identitas desa itu sendiri. Tentu apabila bebatuan di sana habis, identitas desa juga akan hilang.
“Ancaman ke depan adalah terkait SDM, yaitu ketidakmampuan masyarakat terhadap kekayaan alam yang melimpah untuk kesejahteraan di Desa Galih. Makanya, saat ini masyarakat Galih memerlukan alternative lapangan pekerjaan baru demi menjaga kelestarian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Galih,” jelas Panggalih Joko Susetyo. [hil]

Tags: