Sehari Terjadi Tiga Kebakaran di Kabupaten Nganjuk

Petugas pemadam kebakaran Pemkab Nganjuk berjibaku memadamkan api yang membakar gedung SDN Sumbetkepuh I Kecamatan Tanjunganom.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Kebakaran yang terjadi selama sepekan di wilayah Kabupaten Nganjuk seluruhnya akibat kecerobohan. Akibatnya satu bangunan sekolah dasar, kandang sapi dan rumpun pohon bambau terbakar hingga mengakibatkan kerugian material.
Kebakaran gedung sekolah dasar menimpa SDN Sumbetkepuh I Kecamatan Tanjunganom, sekira pukul 12.30 WIB. Sebelum kebakaran terjadi, Sutrisno (30)membakar di sekitar gedung SDN Sumberkepuh I. Setelah itu ditinggal begitu saja dan tidak ditunggui.
Karena tiupan angin yang cukup besar, api menjalar dan membakar dinding bagian belakang gedung SD. Hingga merembet ke atap gedung SDN Sumebrkepuh I yang terbuat dari kayu.
Melihat api yang sudah membesar dan kepulan asap yang tebal satu warga melapor ke Babinsa Sumberkepuh dan ke pos pantau Damkar Kecamatan Tanjunganom. Sekitar 1 jam, api yang membakar bangunan SDN Sumberkepuh I dapat dipadamkan oleh 1 unit mobil pemadam kebakaran denagn dibantu warga.
Kemudian di hari yang sama api juga melalap kandang sapi milik Subandi (61) di Desa Nglaban Kecamatan Loceret. Sekira pukul 12.30 Suwarti (50) istri Subandi pada saat ke dapur telah melihat api yang membakar kandang kandang sapi ukuran 3×5 meter mulai membesar.
Melihat itu Suwarti teriak dan memberitahu suami dan warga sekitar untuk memadamkan api. Selanjutnya salah satu warga melaporkan hal tersebut ke kantor desa dan diteruskan ke Damkar.
Damkar tiba di lokasi melaksanakan pemadaman dan pendinginan sampai api benar-benar padam.
Sedangkan kejadian terakhir kebakaran rumpun bambu Dusun Sudimoro Desa Tiripan Kecamatan Brebek sekitar pukul 16.00wib. Kebakaran rumpun bambu milik Damin (59) dikaibatkan karena ulah orang yang membuang puntung rokok sembarangan.
Tidak tahu siapa yang membuang puntung rokok di dalam semak rumpun bambu, mendadak karena tiupan angin api langsung membesar.
Karena takut merembet ke perkampungan, warga menghubungi unit Damkar dan melakukan pemadaman api. Karena rumpun bambu yang terbakar cukup luas, petugas baru berhasil memadamkan api selama hampir dua jam.
Kasatpol PP dan Damkar pemkab Nganjuk, Drs Abdul Wakhid mengatakan agar masyarakat waspada di musim kemarau yang sangat kering ini. Percikan api sekecil apapun dapat memicu kebakaran besar. Apalagi untuk wilayah Nganjuk, angin yang bertiup cukup kencang.
“Kami imbau kepada masyarakat untuk hati-hati dan tidak melakukan hal yang dapat memicu kebakaran. Jangan membuang puntung rokok sembarangan dan jangan membakar sampah tanpa diawasi,” tegas Abdul Wakhid.(ris)

Tags: