Selama Belasan Tahun hanya Bisa Berbaring di Kamar Tidur

Yuana, penderita gizi buruk berbaring di kamar tidurnya. [achmad basir]

Yuana, penderita gizi buruk berbaring di kamar tidurnya. [achmad basir]

Gizi Buruk Menimpa Yuana, Warga Jati Blimbing Bojonegoro
Kabupaten Bojonegoro, Bhirawa
Sungguh memprihatinkan gizi buruk menimpa Yuana (16), warga Dusun Sendang, Desa Jati Blimbing, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro. Akibatnya, selama belasan tahun hanya bisa berbaring di kamar tidurnya. Gizi buruk yang menimpa bocah malang itu dirasakan sejak Yuana masih berusia tiga bulan.
Yuana adalah putera pasangan suami istri Widji dan Yatmi yang sumber pendapatannya tidak menentu.Yuana anak terakhir dari dua bersaudara. Meski usianya sekitar 16 tahun, namun Yuana melewatkan masa remajanya hanya di dalam kamar tidurnya. Dia mengalami gizi buruk.
Gizi buruk yang menimpa Yuana sangat memprihatinkan, di usianya sekarang berat badan hanya tujuh kilogram dan kurus kelihatan tulangnya. Saat ini Yuana hanya berbaring lemah ditemani oleh kedua orangtuanya di rumah kamar tidurnya yang berukuran 2 x 3 meter.
Ditemui di rumahnya, Yuana sedang tidur di kamar  dan saat itu di damping kedua orangtuanya. “Ya begitulah sehari-harinya Yuana di rumah, kalau ada orang banyak dia merasa senang dan terhibur,” ucap  Yatmi, ibu Yuana  kepada Bhirawa kemarin.
Lebih lanjut, Yatmi mengatakan, Yuana hanya bisa berbaring dan duduk saja. Sedangkan, untuk berdiri kakinya tidak mampu untuk menahan berat badannya yang hanya 7 kilogram.
Menurutnya, tanda-tanda gizi buruk yang menimpa anaknya tersebut sudah terlihat sejak anaknya masih berusia tiga bulan.
Lantaran tak punya biaya sepeserpun akhirnya Yuana oleh  orangtuanya tidak  dibawa ke rumah sakit setempat untuk berobat. ” Buat biaya makan saja susah, apa lagi untuk pengobatan anak saya, ” ujarnya.
Sejak anaknya mengidap penyakit tersebut pihak pemerintah setempat tak kunjung juga memberikan bantuan. ” Belum pernah dapat bantuan, saya juga sangat berharap ada bantuan,” harapnya.
Dia mengaku hanya bisa pasrah menghadapi kelainan yang di derita anaknya. Karena suaminya  hanya sebagai buruh kerja serabutan, keluarga ini tidak bisa maksimal memberikan pengobatan ke buah hatinya karena keterbatasan penghasilan.
“Kami tidak bisa berobat maksimal karena penghasilan terbatas. Saya berharap ada bantuan pemerintah  bagi anak saya yang tengah menderita  gizi buruk,” imbuhnya.
Untuk merawat anaknya, dia mengaku kadang dibantu oleh warga sekitar dan orang yang ahli dalam masalah pengobatan. Namun bantuan tersebut sifatnya terbatas.
Kini kedua orangtua sudah kehabisan biaya. Hanya berharap adanya pihak yang terketuk hatinya untuk kepeduliannya. Dan berharap, agar Pemkab Bojonegoro peduli dan bisa memberikan bantuan biaya pengobatan terhadap anak ragilnya itu.
Sementara itu Dinas Kesehatan Bojonegoro melalui Kabid Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat (PKM) Suharto membantah jika Yuana selama ini mengidap penyakit kekurangan gizi. ” Ia menduga ada penyakit lain yang menyebabkan tubuhnya mengecil dan terlihat kurus,” ucapnya.
Menurutnya mendengar adanya gizi buruk tersebut pemerintah langsung merespon dan merujuk anak tersebut ke RSUD  setempat untuk segera mendapatkan perawatan.  “Itu mungkin terkena penyakit lain, dan anaknya sudah kita rujuk ke RSUD. Dia sudah ditangani sejak seminggu lalu,” jelasnya. [Achmad Basir]

Tags: