Siswa Kesal Soal UNBK Lebih Sulit dari Simulasi

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Mapel Bahasa Inggris Tak Perlu Listening
Surabaya, Bhirawa
Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMP/MTs memasuki hari kedua, Selasa (10/5) kemarin . Selama dua jam, para peserta harus menyelesaikan soal-soal mata ujian matematika.  Selama dua jam itu pula mereka dibuat kesal karena soal yang keluar berbeda dengan materi yang sudah dipelajari.
“Soalnya susah, beda sama di buku detik-detik dan saat simulasi. Kalau saya lihat mirip ujian sekolah di Jakarta yang saya browsing untuk latihan soal,” tutur Bing Agung siswa SMPN 2 Surabaya usai mengikuti ujian kemarin.
Ia mencontohkan, sejumlah operasi bilangan yang tidak pernah keluar saat simulasi. Yaitu operasi bilangan mencari angka dari suatu akar yang harus dikalikan atau dibagi dengan hitungan lainnya. “Yang sama itu soal persamaan variabel, tetapi nggak banyak. Tadi ada teman yang nangis juga saking takutnya waktunya selesai jawabannya belum selesai dikerjakan,” lanjutnya.
Selain soal yang sulit, persoalan sistem yang log out otomotis, jaringan lemot, bahkan tidak diterimanya token saat login juga mewarnai UNBK. Bahkan dia juga mengaku ada dua temannya yang harus pulang 15 menit lebih lama dibandingkan teman-temannya. Itu karena tokennya ditolak sehingga tidak bisa log in tepat waktu. “Sampai ganti token 3 kali. Tapi akhirnya sudah diatasi sama proktornya,” tutur dia.
Sementara itu Kusdiana, guru matematika SMPN 2 Surabaya mengakui sejumlah siswanya sempat bercerita soal matematika yang berbeda dengan materi yang selama ini dipelajari. Namun menurutnya, hal ini hanya tergantung persepsi anak. “Siswa sekarang itu banyak yang pinginnya sama jenis-jenis soalnya. Padahal biasanya jenis soal yang sama hanya dikembangkan dan itu mereka banyak yang kesulitan,” jelasnya.
Kesulitan itu, kata dia, juga terjadi karena siswa terlalu tegang dengan pelaksanaan ujian. “Ada emang yang grogi bahkan sampai muntah karena khawatir. Makanya kami selalu menyiapkan siswa sebelum ujian di ruang transit agar lebih rileks,” tuturnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya Ikhsan mengatakan, ujian hari kedua kemarin relatif berjalan lancar seperti hari sebelumnya. Kalaupun terjadi kendala teknis, hal itu dapat segera teratasi cukup di tingkat proktor dan teknisi di sekolah. Selain itu, para siswa juga tidak akan dirugikan karena durasinya tidak berkurang.
Kendati demikian, Ikhsan menyebut, dalam pelaksanaan UNBK hari kedua ini jumlah siswa yang absen kembali bertambah. Pada hari pertama mapel Bahasa Indonesia, siswa yang absen 15 siswa. Siswa ini kembali berhalangan hadir di hari kedua kemarin. “Selain 15 siswa yang absen kemarin, hari kedua ini mapel matematika ada lagi satu siswa sakit,” kata Ikhsan.
Menurut mantan Kepala Bapemas KB Surabaya ini, semuanya sudah didaftarkan ujian susulan sesuai dengan mapel yang tidak diikuti.
Sementara itu, peserta UNBK SMP/MTs hari ini akan mengikuti mata ujian Bahasa Inggris. Berbeda dengan UNBK jenjang SMA/SMK yang terdapat materi listening, tingkat SMP/MTs materi itu ditiadakan. Sehingga, mereka pun tidak perlu membawa headset sendiri-sendiri.
Ikhsan menuturkan, mapel Bahasa Inggris SMP/MTs tidak menggunakan listening. Sehingga tidak perlu ada perlakuan khusus seperti tingkat SMA/MA dan SMK beberapa waktu lalu. Ketika itu, siswa SMA membawa sendiri headset yang digunakan untuk materi listening.
Kabid Pendidikan Dasar Dindik Surabaya Eko Prasetyoningsih menambahkan, materi ujian mapel Bahasa Inggris menyesuaikan dengan materi pembelajaran tingkat SMP/MTs. “SMP belum sampai listening, masih reading sama writing saja,” pungkas dia. [tam]

Tags: