Pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke- 105 di Bojonegoro.
Bojonegoro, Bhirawa
Ada kegiatan, pasti ada perencanaan, dan pasti ada persiapan, itulah salah satu konsep dasar dalam pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke- 105 di Bojonegoro.
Dengan Spirit 105, Dandim Bojonegoro Letkol Arh Redinal Dewanto, S. Sos., M.I.Pol., optimistis bahwa TMMD berlangsung di Desa Tondomulo, Kecamatan Kedungadem berakhir dengan sukses, sukses pembangunan maupun sukses penyelenggaraan.
Diakuinya, ada sedikit hambatan dalam pelaksanaan tersebut, salah satunya adalah akses jalan menuju lokasi normalisasi jalan poros desa yang berada di Dusun Bunten. “Hal ini disebabkan lokasi tersebut, sampai detik ini belum bisa dilalui kendaraan roda empat, dan tidak ada akses jalan tembus,” ujar Damdin Bojonegoro, Senin (1/7).
Saat pelaksanaan, secara kebetulan jatuh pada musim kemarau, dimana setiap musim itu selalu terjadi kesulitan air bersih. “Yang paling menjadi sorotan, jaringan listrik belum masuk ke lokasi utama pelaksanaan TMMD,” tuturnya.
Tidak cukup itu, sinyal seluler maupun internet sangat terbatas alias tidak ‘full’, dan hal ini bisa menjadi kendala dalam berkomunikasi, baik via telpon maupun via whatsapp. Terlebih lagi bila mengirim dokumen berupa foto atau video. Masih ada lagi, di desa ini, ternyata banyak areal yang masuk kawasan ‘Blank Spot Signal’, dan ini lebih merepotkan lagi, dunia informasi digital tak bisa menembusnya.
“Banyak hambatan sebenarnya dilokasi, dari akses jalan yang terbatas, ketersediaan air bersih, jaringan listrik, sampai sinyal seluler. Tapi ini tantangan, tantangan ini harus kita hadapi dengan solusi,” jelas orang nomor satu dilingkup Kodim 0813 Bojonegoro.
Dalam mengatasi berbagai permasalahan, Kodim Bojonegoro melakukan droping material ke lokasi dengan menggunakan sarana transportasi kendaraan roda dua. Demikian juga permasalahan air bersih, Kodim Bojonegoro memaksimalkan dukungan air dengan menggunakan mobil tangki.
Sama halnya dengan komunikasi, Kodim 0813 Bojonegoro memaksimalkan penggunaan alat komunikasi jenis HT. Dan untuk menyiasati ketiadaan sinyal seluler atau internet, harus mencari dataran yang lebih tinggi atau ketempat yang terjangkau oleh sinyal. [bas]
