Status Gunung Kelud Meningkat Siaga

Kabupaten Blitar, Bhirawa
Warga yang berada di sekitar Gunug Kelud kini harus berhati-hati, karena berdasarkan informasi yang diterima Pemkab Blitar dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi  (PVMBG) Bandung, status Gunung Kelud meningkat dari Waspada atau level II menjadi Siaga atau level III, Senin (10/2) kemarin.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Heru Irawan, pihaknya mendapatkan informasi status Gunung Kelud meningkat dari Waspada atau level II menjadi Siaga atau level III melalui fax langsung dari PVMBG Bandung sekitar pukul 16.30 WIB dengan adanya gejala kenaikan aktivitas Gunung Kelud yakni adanya peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik yang menunjukkan peningkatan dan didominasi oleh gempa vulkanik dangkal, gempa vulkanik dalam, data suhu air panas di Kawah Gunung Kelud, dan pemantauan visual menunjukkan peningkatan.
“Indikator kenaikan gejala Gunung Kelud ini terjadi per jam, sehingga pastinya kami tidak tahu karena informasi ini langsung dari PVMBG Bandung, dimana sejak pukul 16.00 WIB ditetapkan dari Waspada menjadi Siaga,” kata Heru Irawan.
Lanjut Heru Irawan, pihaknya menghimbau kepada warga Kabupaten Blitar untuk tidak melakukan aktivitas di radius 5 kilometer dari puncak Gunung Kelud, karena dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak dinginkan.
“Kami menghimbau untuk selalu waspada dan tidak melakukan aktivitas di radius 5 kilometer, sebab dikhawatirkan adanya hal-hal yang tidak diinginkan seperti adanya gas beracun,” ujarnya.
Sedangkan langkah antisipasi yang akan dilakukannya, dikatakan Heru pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan 4 Camat, yakni Kecamatan Ponggok, Kecamatan Nglegok, Kecamatan Garum dan Kecamatan Gandusari yang merupakan kawasan dampak bencana letusan Gunung Kelud dengan jumlah penduduk mencapai 23 ribu jiwa, dimana kenaikan status Waspada menjadi Siaga sekitar 9 hari dan lebih cepat dibandingkan dengan kejadian pada tahun 2007 lalu sekitar 18 hari.
“Malam ini jam 19.00 WIB (kemarin red) kami kumpulkan 4 Camat yang merupakan kawasan berdampak letusan Gunung Kelud untuk melakukan koordinasi, karena dengan meningkatnya status Siaga merupakan kesempatan untuk bersiap-siap menghadapi status Awas dengan mempersiapkan lokasi evakuasi dan persiapan lainnya,” jelasnya.
Bupati Blitar, H Herry Noegroho, SE, MH saat dihubungi melalui ponselnya menghimbau kepada warga Kabupaten Blitar tetap tenang dan tidak perlu menaggapi berbagai isu yang menyesatkan adanya kenaikan status Waspada menjadi Siaga.
“Masyarakat tidak usah panic dan tetap tenang, kami menghimbau untuk mengikuti instruksi dari BPBD Kabupaten Blitar dan perangkat setempat untuk informasi selanjutnya,” kata H Herry Noegroho, SE, MH yang masih melaksanakan tugas di Jakarta dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sementara perlu diketahui informasi awal mengenai peningkatan status Gunung Kelud dari normal aktif ke waspada diterima Pemkab Blitar pada Minggu, 2 Februari 2014 melalui Surat Kementrian ESDM, dimana dalam surat tersebut dijelaskan bahwa terjadi kenaikkan aktivitas Gunung Kelud dari tanggal 1-7 Januari yang hanya terjadi 14 kali Gempa Vulkanik Dangkal, kemudian pada tanggal 2 Februari tepatnya jam 09.00 WIB naik menjadi 111 kali Gempa Vulkanik Dangkal, sedangkan suhu Kali Bladak sendiri naik dari 51 derajat celcius menjadi 56 derajat celcius. [htn]     

Rate this article!