STIA Pembangunan Jember Kirim Logistik

Para Relawan STIA Pembangunan saat berada di pengungsian warga terdampak erupsi gunung Semeru di Desa Penanggal dan Sumbermuju Kec, Rabu (8/12).

Relawan Bantu Warga Terdampak Erupsi Semeru
Jember, Bhirawa
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pembangunan Jember kirimkan logistik dan relawan ke Kabupaten Lumajang, untuk membantu masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Semeru, Rabu (8/12).
Menurut Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIA Pembangunan Jember, Bagus, saat ini dikirimkan sembako, obat-obatan, pakaian layak pakai, perlengkapan bayi dan masker. Bantuan dipusatkan di dua lokasi berbeda yaitu di Desa Penanggal dan Desa Sumbermuju. Karena pada dua lokasi ini jumlah pengungsi cukup banyak dari kalangan wanita, anak-anak dan Lansia.
Bagus menjelaskan, tidak hanya mengirimkan bantuan logistik, STIA Pembangunan juga menerjunkan beberapa relawan untuk membantu proses evakuasi warga secara langsung. Bahkan menurutnya, salah satu mahasiswa ditunjuk untuk menjadi sopir ambulance yang ada Posko pengungsian.
“Ini kami lakukan untuk mempermudah proses evakuasi warga. Termasuk rekan kami Irvan dengan mengemudikan ambulance dia naik turun dari desa Penanggal ke Curah Kobokan ke Sumbermujur mengevakuasi warga. Betul – betul kekurangan tenaga,” imbuh Bagus.
Bagus bersyukur karena kini jumlah relawan yang berada di beberapa lokasi pengungsian sudah cukup banyak. Sehingga menurutnya, beberapa Tim Relawan STIA Pembangunan pulang untuk mengambil perbekalan selanjutnya.
“Teman – teman yang sudah tiga hari di Posko pengungsian kami tarik pulang dan digantikan oleh relawan yang lain. Hal ini dilakukan agar mereka bisa beristirahat untuk memulihkan stamina,” jelas Bagus.
Bagus berharap, relawan dari mahasiswa STIA Pembangunan yang baru berangkat menuju posko pengungsian ini dapat segera bergabung dengan tim trauma healing. Karena menurutnya, anak-anak di Posko pengungsian banyak yang kondisi psikisnya dalam keadaan trauma.
“Saya sampaikan kepada rekan – rekan mahasiswa agar bisa menghibur adik – adik yang berada di pengungsian. Karana biasanya anak anak korban bencana akan banyak murung bahkan emosinya tidak stabil. Pendampingan akan mencegah trauma yang mendalam,” tandas Bagus. [efi]

Rate this article!
Tags: