Teroris dan Salah Pilih Ajaran

Oleh:
Maswan
Dosen UNISNU Jepara, Mahasiswa S3 Manajemen Kependidikan Unnes

Lagi-lagi tentang teroris. Kita tidak habis pikir, mengapa ada orang atau sekelompok oraang yang merasa senang akalu orang lain terancam hidupnya. Apa sebenarnya yang menjadi landasan filosofi hidupnya? Apa sejatinya tujuan hidup di dunia, hingga melakukan tindakan beradab seperti itu? Ajaran dari agama apa yang dianutnya, hingga berbuat dhalim terhadap diri sendiri dan orang lain?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut, kita sebagai orang yang beraragama, orang yang beradap, berbudaya dan bermoral, tentu tidak peernah diajari tentang perbuatan yang mengarah pada tidak kejahatan yang terkutuk.
Berita teror dalam minggu ini terdengar di berbagai belahan negera di dunia, seperti di Inggris, Philipina dan negara-negara lain. Di Indonesia, berita terkini, teror terjadi di tempat umun, di Kampung Melayu Jakarta Timur.
Sepeerti yang dilansir pada media cetak dan medsos, Serangan teror di Kampung Melayu Jakarta Timur harus dikutuk. Ledakan bom itu menewaskan sedikitnya lima orang, termasuk pelaku bom bunuh diri, dan 10 orang menderita luka-luka. Perbuatan tersebut melanggar nilai-nilai kemanusiaan. Dan tidak ada satu pun ajaran agama yang menolerer tindakan kekerasan yang berakhir pada hilangnya nyawa orang.
Ajaran yang Lurus
Ya, agama apa pun tidak pernah mengajarkan keonaran dan kebiadaban, lebih-lebih Agama Islam. Ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad SAW, adalah ajaran yang rahmatal lil alamin. Sebagai penyelamat dan penyejuk kedaimaian dunia, menghargai perbedaan dan sikap toleransi. Aneh, kalau mengaku Islam militan, justru menjadi teroris dan membuat keonaran di muka bumi. Lantas, yang dianut siapa? Ajaran al Qur’an dan Hadits, tidak ada satu ayat atau hadits pun yang mengajarkan pada pengrusakan, membunuh orang yang tidak berdosa.
Allah mengutus para rasul untuk menyebar dan menyiarkan ajaran hidup yang lurus. Ajarannya  dapat menjadi penerang (sebagai pelita) dalam kehidupan manusia baik yang ada di dunia maupun sebagai bekal di akhirat. Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, adalah ajaran penyempurna dari ajaran para nabi pendahulunya. Melalui wahyu Allah,  Al Qur’an disampaikan kepada Rasulullah sebagai petunjuk dalam kehidupan ini agar manusia tidak tesesat dalam menuju kehidupan  ke akhirat.
Ajaran agama yang dibawa Rasulullah dengan berpedoman pada kitab suci al Qur’an dan sunnahnya, adalah menciptakan kedamaian dan menghargai antara sesama serta bersifat adil kepada siapa saja.
Hal tersebut sesuai dengan Firman Allah; “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Mâidah: 8)
Pada ayat lain, al Qur’an mengajarkan sikap toleran, menghormati orang lain. Islam mengajarkan untuk hidup dan tolong menolong, tujuannya adalah agar mampu menumbuhkan kehidupan yang damai dan sejahtera.  Allah berfirman; “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (QS Al-Mâidah:2)
Jihat Melawan Teror
Kita menang harus berjihat melawan teroris dari berbagai sudut kehidupan. Selain kita harus melawan secara fisik, kita punya tugas besar pada jangka waktu panjang, yaitu berjuang lewat pola-pola pendidikan. Anak dididik dalam keluarga, masyarakat dan sekolah dengan ajaran agama yang benar. Mendidik karakter anak agar tidak menjadi teroris, dengan cara memantapkan akidah Islam yang benar.
Tugas kita sebagai orang Islam (Sunny) yang menginginkan agar kelangsungan ajaran Islam yang lurus sebagai rahmatal lil alamin, maka harus menguatkan ajaran Islam lewat pendidikan keislaman (dinniyah). Kita didik anak-anak kita dalam proses pendidikan agama yang kuat, dengan landasan akidah yang diajarkan oleh Rasulullah.
Anak akan tumbuh berkembang menjadi baik atau tidak baik dalam memahami nilai-nilai agama, sangat bergantung pada bagiamana pola asuh dan pola pendidikan agama yang diberikan oleh orang tua sejak masih kecil. Keluarga (orang tua) yang sangat menentukan corak keimanan anak-anaknya dalam meniti masa depannya. Mari kita melakukan jihat melawan teroris lewat pendidikan yang benar. Jaga anak-anak kita, agar tidak mengikuti aliran sesat, yang akhirnya menjadi teroris.

                                                                                                           ———— *** ————–

Rate this article!
Tags: