Terpilih Juara, Siapkan Kemampuan untuk Melenggang di Tingkat Nasional

(Lomba Pekerja Konstruksi Tingkat Provinsi Jatim)
Pemprov Jatim, Bhirawa
Selama tiga hari, mulai 26-28 September lalu, Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jatim menyelenggarakan kegiatan Lomba Pekerja Konstruksi  Tingkat
Provinsi Jawa Timur. Para pemenangnya akan dikirimkan ke Lomba Pekerja Konstruksi Tingkat Nasional.
Selama tiga hari sebanyak 152 tukang berkompetisi dengan berbagai keahlian yang dilombakan, yakni tukang batu, tukang besi, tukang keramik dan tukang listrik di ruangan rapat di Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya.
Pada hari ketiga akhirnya diumumkan nama-nama pemenang lomba tersebut. Untuk juara umum Kabupaten Ponorogo dengan pengumpulan satu medali emas (tukang batu) dan dua perak (tukang keramik dan listrik), sedangkan juara kedua Kota Blitar dengan satu emas (tukang listrik) dan satu perunggu (tukang besi). Untuk juara tiga Kota Malang, satu emas (tukang besi) dan dua perunggu (tukang batu dan keramik).
Sedangkan juara satu,  masing-masing bidang, untuk  kategori tukang batu diraih Wiwing Prasetyo asal Kabupaten Ponorogo,  tukang keramik diraih Eko Purwanto Kabupaten Tulungagung, tukang besi diraih Hari dari Kabupaten Malang, dan tukang listrik diraih Arif Mashudi dari Kota Blitar
Juara 1 tukang besi, Hari (35) merasakan bangga bisa menang dalam lomba tingkat provinsi tersebut. Ia juga tidak menyangka dapat memenangkan  lomba itu, karena ia hanya berpanduan dengan gambar beserta petunjuknya. “Ini pertama kali mengikuti lomba ini,” kata Hari yang bekerja di salah satu CV selama lima tahun kemarin.
Pengalamannya menjadi tukang besi diawalinya saat bekerja sebagai tenaga serabutan. Selanjutnya ia mengikuti kakaknya dan melihat cara bekerja sebagai tukang besi. “Akhirnya mendapatkan pengalaman ini,” kata pria yang mempunyai satu puteri dan tinggal di Raya Gondowangi Kecamatan Wage Kabupaten Malang ini.
Sementara, juara satu tukang listrik, Arif Mashudi mengatakan, selama berlomba diakui tidak ada kesulitan sama sekali. “Memang penerapan antara waktu bekerja dengan yang diperlombakan beda. Namun, ternyata bisa memenangkan lomba ini,” ujarnya.
Diakuinya lagi, kalau mengikuti lomba dan bersaing dengan banyak tukang membuat ada rasa grogi. “Dari semua peserta yang terbaik itu banyak, tapi kualitas atau apanya dari mereka itu, saya juga tidak tahu. Yang penting dalam lomba saya kerjakan sesuai aturan sendiri dan yang ada,” kata  lulusan STM dan selama ini suka bereksperimen mengutak atik instalasi rumah sendiri.
Masing-masing juara satu ini, berharap agar mereka tetap bersemangat dan selalu belajar untuk menutupi kekurangan serta berlatih terus menerus. “Kami tetap akan berupaya untuk bisa membanggakan nama Jawa Timur kembali,” ujarnya.
Salah satu juri, Amin Zainullah SPd, ST, MT yang juga salah satu asesor LPJK dan BNSP sekaligus Ketua DPD Persatuan Insinyur Profesional Indonesia (PIPI) mengakui kalau event lomba pekerja konstruksi tersebut bisa dikatakan skala nasional.
“Saya melihat event lomba pekerja konstruksi tingkat provinsi tapi sudah beraroma nasional. Tingkat keseriusan peserta luar biasa, bersemangat, tidak pantang menyerah, dan sportif dengan kondisi apapun,” katanya.
Amin juga memberikan pesan untuk juara pertama yang akan menjadi perwakilan provinsi untuk menyiapkan mental yang kuat dan melengkapi peralatannya. “Kalau bisa peralatannya diperlengkap dan selalu berlatih terus menerus. Uang hadiah dari tingkat provinsi ini jangan dihabiskan untuk keperluan lain tapi untuk membeli perlengkapan dulu untuk kemajuannya sendiri,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala DPRKP&CK Provinsi Jawa Timur melalui Kepala UPT  Informasi Teknologi Bangunan Perumahan dan Permukiman Ir HM Tanzil Furqon MMT mengatakan kekalahan Jatim dalam lomba pekerja konstruksi tingkat nasional selama tiga kali, karena sebelumnya mengirimkan peserta hanya asal comot.
Karena itu kini kembali diselenggarakan lomba lomba pekerja konstruksi tingkat provinsi agar bisa menjaring peserta untuk dikirimkan ke tingkat nasional. “Adanya lomba pekerja kontruksi tingkat provinsi ini, maka perwakilan Jatim diharapkan bisa memenangkan kembali kejuaraan serupa di tingkat nasional dan kita siap mempertahankan kembali prestasi itu,” ujarnya.
Untuk persiapan bagi peserta menjadi perwakilan, lanjutnya, nantinya pihaknya akan menjembatani pendidikan dan latihan bagi peserta. “Rencananya kita juga kerjasama dengan LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi, red),” ujarnya. [rac]

Tags: