Tiga Perusahaan Terima Penghargaan Pelaporan LH

3-Gubernur Jatim Dr H Soekarwo menyerahkan penghargaan pada General Manager Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) Boyke Pardede, saat peringatan Hari Lingkungan Hidup, kemarin.Pemprov Jatim, Bhirawa
Gubernur Jatim menyerahkan penghargaan kepada 19 Pelaksana Pelaporan Pengelolaan Lingkungan Hidup Terbaik, yang secara simbolis diserahkan kepada tiga Perusahaan Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup Kategori Terbaik yaitu PT Pertamina Hulu Energi WMO Gresik, PT Karya Dibya Mahardika dan PT Ispatindo Sidoarjo.
Perusahaan Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup Kategori Terbaik itu diserahkan gubernur untuk kalangan industri yang diwakili oleh General Manager Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) Boyke Pardede.
Kepedulian Pemprov dan masyarakat Jatim terhadap lingkungan terus dilakukan. Berbagai dilakukan bersama-sama dengan seluruh masyarakat Jatim agar tetap asri, bersih, dan terjaga. Anak-anak sejak kecil didik untuk menjaga lingkungan hidup yang bersih dengan menanam pohon. Langkah yang dilakukan telah membuahkan hasil, salah satunya hutan di Jatim telah mencapai 42,8 persen.
“Hutan di Jatim sudah mencapai 42,8 persen. Hutan Jatim lebih besar dari hutan rakyat di Eropa. Kondisi ini bisa dilihat ketika melintasi Jatim melalui udara dari pinggiran pantai mulai Malang sampai Pacitan, sudah penuh hutan,” ujar Gubernur Soekarwo saat Pencanangan Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Provinsi Jawa Timur Tahun 2014, di Pantai Kenjeran Surabaya, Rabu (25/6).
Pakde Karwo–sapaan akrab Gubernur Jatim itu mengatakan, hutan di Jatim aturannya 30 persen yang terdiri dari 28 persen hutan perhutani dan 2 persen hutan milik rakyat. Namun sekarang ini sudah mencapai 42,8 persen hutan di Jatim karena banyak ditanami pohon sengon, mahoni, jabon, dan jati emas. Bahkan daerah Blitar Selatan telah banyak ditanami Pohon Kelapa Sawit.
“Hutan rakyatnya sendiri 2 persen, hutan perhutani 28 persen, karena secara ekonomis menanam sengon, mahoni menjadi untung, kemudian lahan-lahan lain ditanami tanaman hutan rakyat, sehingga hutan di Jatim mencapai 42,8 persen. Ini luar biasa,” jelasnya.
Dijelaskannya, selain kondisi hutan yang telah bertambah baik, Jatim juga memperoleh berbagai penghargaan di bidang lingkungan hidup tingkat nasional. Selama empat tahun berturut-turut, Jatim memperoleh penghargaan laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD).
“Prestasi ini merupakan kerja keras dari seluruh masyarakat Jatim dan menjadi kebiasaan untuk terus menjaga lingkungan,” kata Pakde Karwo.
Sebagaimana diketahui, pada Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Tahun 2014 yang dilaksanakan di Istana Wapres RI beberapa waktu lalu, Pemprov Jatim mendapatkan apresiasi tertinggi dari pemerintah pusat yakni memperoleh penghargaan tertinggi dalam penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) secara nasional tahun 2013. Ini artinya Jatim telah mempertahankan penghargaan tersebut selama empat tahun berturut-turut sejak laporan SLHD tahun 2010.
Selain memberikan penghargaan tersebut, Pakde Karwo juga menyerahkan penghargaan kepada 12 tokoh pelestari lingkungan hidup di Jatim. Mereka terdiri dari tiga perintis lingkungan, delapan penyelamat lingkungan dan satu pembina lingkungan. Penghargaan berupa piagam, trophy dan tabungan Rp5 juta. Penghargaan juga diberikan kepada 117 sekolah penerima adiwiyata yang secara simbolis diserahkan kepada 36 Kepala Sekolah Penerima Adiwiyata, 12 Kepala Desa/Lurah Desa Bersemi Kategori Mandiri.  [iib]

Keterangan Foto : Gubernur-Jatim-Dr-H-Soekarwo-menyerahkan-penghargaan-pada-General-Manager-Pertamina-Hulu-Energi-West-Madura-Offshore-PHE-WMO-Boyke-Pardede-saat-peringatan-Hari-Lingkungan-Hidup-kemarin.

Tags: