Tingkatkan Layanan Publik, Pemkot Mojokerto Gelar Monitoring dan Evaluasi Penilaian IID

Pj. Mas Ali foto bersama peserta monitoring dan evaluasi IID.

Kota Mojokerto, Bhirawa
Pj Wali kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro mengatakan, Inovasi adalah sebuah sustainàbility dan berkelanjutan. “Untuk itu inovasi sangat penting dalam upaya peningkatan kinerja penyelenggaraam pelayaan publik kepada masyarakat,” demikian antara lain poin penting disampaikan Mas Ali saat Monitoring dan Evaluasi Penilaian Indeks Inovasi Daerah (IID) dan Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah (IPKD) Tahun 2023 di Ruang Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto, Rabu (28/2).

Terkait inovasi dalam pelayanan publik, Kota Mojokerto pada tahun 2022 dan 2023, terpilih sebagai Kota Terinovatif tingkat nasional oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Innovative Government Awards (IGA). Ali pun menegaskan jika mempertahankan prestasi tersebut adalah sebuah keniscayaan. “Mengingat sudah dua tahun berturut-turut. Kalau ingin tetap di tempat, sebagai champion, maka kita harus bisa berlari lebih cepat. Karena yang lain mungkin sudah membuntuti, berusaha sprint mengejar kita,” ujarnya

Untuk itu agar bisa terus berinovasi, langkah awal yang perlu dipahami yaitu memami karakteristik dari suatu inovasi. Yakni tidak hanya memiliki kebaruan (novelty) dan nilai tambah (added value), melainkan juga harus berdampak untuk masyarakat.

“Inovasi jangan harus dimaknai sebagai sebuah temuan digitalisasi. Semakin banyak, itu masyarakat semakin bingung. Maka yang perlu digaris bawahi bahwa desain berpikir yang harus dimiliki adalah bagaimana untuk membuat masyarakat puas, bukan sebaliknya,” ujar dia.

“Untuk itu, saya berharap jajaran dapat memimiliki rasa empati yang tinggi. Dengan demikian, akan dapat merasakan apa yang disasakan masyarakat. “Bikin sebuah terobosan yang memang dibutuhkan oleh masyarakat. Ketahui saat ini trendnya kemana, masyarakat kira maunya seperti apa. Dan kita bawa dengan pembaharuan dan inovasi, agar pelayanan lebih mudah, nyaman, terjangkau. Intinya semua rajanya adalah masyarakat,” tegas Mas Pj.

Berikutnya, Ali Kuncoro juga menerangkan empat strategi yang harus dilakukan untuk bisa meningkatkan capaian IID. Pertama, harus terus mengupayakan adanya inovasi baru dan replikasi yang diterapkan. Sebagaimana pemkot telah mengusung One OPD More Than One Innovation. Sehingga setiap OPD dipayakan memiliki lebih dari satu inovasi dan harus berdampak.

Kedua, meningkatkan nilai kematangan dari setiap inovas. Yaitu dengan memenuhi setiap indikator dalam penilaian dengan baik. Ketiga, dengan peran aktif dari kepala perangkat daerah. Yang masing-masing harus memiliki daya inovator yang kuat dan semangat kokaboratif.

“Yang ke-4, kita harus meningkatkan kerjasama antara daerah. The world is flat. Tidak ada lagi sekat-sekat antar daerah. Kita tidak boleh lagi ngomong hegemoni antar daerah. Tapi bagaimana harus win-win solution sehingga bisa maju bersama-sama,” pungkasnya.

Pantauan di lapangan, IID Kota Mojokerto senantiasa mengalami peningkatan signifikan setiap tahunnya. Di tahun 2021, berada di angka 62,3. Tahun 2022 menjadi 70,78 dan 2023 meraih 84,46.[min.ca]

Tags: