TKI Buat Masker Bedah Jadi Langka di Kabupaten Tulungagung

Masker bedah mulai langka di pasaran Tulungagung dan harganya pun naik berlipat, Selasa (4/2).

Tulungagung, Bhirawa
Sejumlah apotek di Tulungagung, Selasa (4/2), kehabisan stok masker bedah (ikat telinga). Jika pun ada yang masih menjualnya, masker tersebut merupakan masker tanpa merk.
“Masker yang bermerk sudah habis terjual. Harganya juga sudah mahal Rp 90 ribu per boks isi 50. Itu pun sudah tidak ada barangnya lagi. Padahal sebelum ini harganya hanya Rp 25 ribu per boks,” ujar Binar, pegawai apotek di salah satu apotek berjaringan ternama di Kota Tulungagung.
Kelangkaan masker bedah tersebut menurut dia sudah terjadi sejak sepekan lalu. Saat mulai merebaknya virus corona. “Yang ada sekarang masker tanpa merk. Harganya Rp 3.300 isi lima. Dan nanti katanya akan ada kenaikan pula untuk masker tanpa merk itu menjadi Rp 40 ribu per boks,” terangnya.
Beberapa pegawai apotek lainnya di Kota Tulungagung mengatakan hal yang sama. Di antara mereka bahkan mengaku tidak mempunyai stok masker karena tidak mendapat pasokan lagi dari distributor.
Kabar yang beredar menyebutkan langkanya masker di Tulungagung karena diborong oleh keluarga TKI (tenaga kerja Indonesia), utamanya keluarga TKI yang bekerja di Hong Kong dan Taiwan. Mereka membeli masker dengan jumlah banyak untuk dikirim ke Hongkong dan Taiwan guna dipergunakan TKI itu sendiri selain juga diperjual belikan.
Harga masker di Hong Kong dan di Taiwan relatif mahal. Kabarnya mencapai Rp 600 ribu per boks.
Kasi Farmasi dan Perbekalan Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Masduki, ketika dikonfirmasi membenarkan jika ketersediaan masker di pasaran menjadi langka. “Semua stok di sarana distribusi dan retail di Tulungagung habis,” ujarnya.
Masduki mengakui pula jika kelangkaan masker tersebut akibat para TKI di sekitar negara China minta kiriman dari tanah air. Sehingga ketersediaan masker di Tulungagung ikut habis sejak maraknya penyebaranan virus corona di Wuhan China.
Namun demikian, Masduki memastikan untuk persediaan masker di Puskesmas di seluruh Kabupaten Tulungagung terjamin ketersediaannya. Ia menyebut untuk layanan masker di Puskesmas masih cukup tersedia.
“Dinas Kesehatan punya kewajiban menyediakan (masker) di Puskesmas dan jejaring,” katanya.
Ia pun menandaskan tidak ada instruksi atau pemaksaan dari Dinas Kesehatan pada pihak swasta untuk tidak menjual masker ke luar negeri . “Kalau swasta bebas mau dijual kemana saja,” tuturnya. (wed)

Tags: