Tuangkan Sejarah Majapahit dalam Board Game Edukasi Wilwatikta

Mahasiswa program kekhususan Multimedia jurusan Informatika Fakultas Teknik Ubaya, Martha Kristianti Yuwono mengajarkan siswa SD cara memainkan board game edukatif “Wilwatikta” kemarin (30/5).

Inovasi Martha Kristianti Yuwono, Mahasiswa Universitas Surabaya
Surabaya, Bhirawa
Menyampaikan materi pembelajaran sejarah tidak melulu hanya bisa diceritakan dan divisualkan dalam foto dan video. Sebab materi sejarah juga bisa diberikan melalui boardgame seperti yang telah diciptakan Martha Kristianti Yuwono.
Mahasiswa program Kekhususan Multimedia, Jurusan Informatika Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya) tersebut menciptakan boardgame bernama Wilwatikta. Game ini dapat diaplikasikan untuk metode pembelajaran sejarah bagi siswa di jenjang sekolah dasar.
Boardgame Wilwatikta ini terkandung sejarah Kerajaan Majapahit dalam lima masa. Anatara lain, masa Kerajaan Majapahit, masa pemerintahan Raden Wijaya, masa Pemerintahan Jayanegara, masa pemerintahan Tribhuwana Tunggadewi dan masa pemerintahan Hayam Wuruk. Dijelaskan perempuan yang akrab di sapa Martha ini jika pemilihan sejarah Majapahit untuk di tuangkan dalam media pembelajaran Boardgame karena kerajaan ini memiliki nilai kehidupan yang erat bagi masyarakat Indonesia.
“Majapahit menjadi salah satu Kerajaan yang terkanal dengan sumpah serapahnya. Sepanjang sejarah, Kerajaan ini tergolong kerajaan terbesar yang mampu menyatukan Nusantara. Sejarah yang dimiliki Majapahit cukup menarik bagi anak-anak. Itu kenapa saya mengangkat sejarahnya dalam bentuk boardgame” ungkap Martha.
Lebih lanjut, Martha menilai jika selama ini, pelajaran sejarah yang ada dalam benak peserta didik jenjang SD terlalu membosankan, monoton dan tidak menarik. Namun, para siswa tetap harus dikenalkan dengan sejarah dari masa ke masa yang terjadi di Indonesia. “Kami melihat anak-anak kurang tertarik dengan pembelajaran sejarah. Saya mulai berpikir media yang bisa membuat anak-anak tertarik sekaligus menyenangkan” paparnya
Ketemulah media boardgame ini, tambah dia. Di samping sebagai sebuah permainan yang menarik perhatian siswa sekolah dasar, permainan ini juga mampu mengedukasi siswa. “Mungkin kita tahu tentang board game umum seperti monopoli dan ular tangga, tapi sekarang yang sedang tren bermacam-macam” imbuhnya.
Dalam pembuatan boardgame kerajaan Majapahit ini, Martha melakukan beberapa penggalian informasi sejarah Kerajaan Majapahit melalui buku sejarah siswa SD, novel, sumber terpercaya di Internet, serta wawancara singkat dengan guru sejarah SD. Permainan boardgame Wilwatikta sendiri memiliki berbagai kartu. Yaitu, kartu kronologi, kartu Aksi, kartu Artefam dan kartu Candi untuk di mainkan.
“Saya beberapa kali harus mencocokan alur permainannya. Saya simpulkan bahwa yang penting dalam sejarah adalah kronologi atau rentetan peristiwa” ulasnya.
Mahasiswa asal Probolinggo ini menjelaskan cara bermain Wilwatikta, yaitu siswa terlebih dahulu memilih bab dalam kartu kronologi yang akan dimainkan. Terdapat tiga mode permainan, yaitu mode singkat yang terdiri dari dua bab kartu kronologi atau bab satu dan bab dua, mode medium dengan tiga bab kartu kronologi bab satu hingga bab tiga dan mode full menggunakan lima bab kartu kronologi atau bab satu hingga bab lima.
“Dalam satu bab nya terdiri dari 16 kartu kronologi. Tiap kartu kronologi memiliki angka sebagai urutan kejadian dalam bab tersebut. Inilah yang harus diurutkan oleh pemain, ke dalam 16 kotak yang tersedia di Papan Wilwatikta. Sebagai petunjuk permainan, akan ada satu kartu kronologi yang dibuka terlebih dahulu. Hal ini untuk memudahkan pemain dalam menebak, apakah kartu kronologi selanjutnya diletakkan di dalam kotak sebelum, atau setelah kartu kronologi pembuka” Urai Martha
Jika ada tiga orang yang bermain, lanjut Martha, maka masing-masing mendapatkan empat kartu kronologi. Namun, jika ada empat orang yang bermain, masing-masing mendapatkan tiga kartu. Martha menuturkan jika dalam board game yang ia buat tersebut, siswa diajak untuk mengingat kembali urutan kisah kerajaan Majapahit. “Jika mereka berhasil menempatkan kartu kronologi yang sesuai dengan nomor urutnya, siswa yang bermain akan mendapatkan point yang dihitung ketika permainan berakhir” jelasnya
Menurut Martha, penciptaan unsur yang menarik dan menyenangkan dalam boardgame sangat penting. Karena permainan ini juga melatih siswa dalam menanamkan nilai-nilai sejarah, yang nantinya diharapkan bisa di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dorong Mahasiswa Ciptakan Kuakutas Boardgame Edukasi
Sesuai masanya, board game menjadi sebuah permainan yang tidak hanya menarik untuk bermain melainkan juga untuk pembelajaran. Dosen Multimedia dan Mobile Development Teknik Informatika Ubaya Andre mengungkapkan, kualitas boardgame dari masa ke masa memiliki sisi menarik baik bagi si pembuat maupun yang memainkan.
“Jika berbicara board game sendiri, masyarakat sudah mulai aware terhadap permainan ini. Namun sayangnya, untuk dijadikan sebagai media pelengkap pembelajaran, saya rasa masih minim dan masyarakat kurang perduli jika boardgame bisa memberikan suatu nilai edukatif” papar dosen pebimbing tugas akhir Martha Kristianti Yuwono ini.
Padahal, lanjut dia, dengan boardgame ini akan mendukung proses pembelajaran siswa jenjang SD. Mengingat siswa SD mudah sekali bosan dengan sesuatu yang monoton. “Oleh karenanya, kami ingin menunjukkan jika boardgame ini layak dan bagus sekali jika digunakan sebagai media pendukung atau pelengkap dalam suatu pembelajaran” sahutnya
Misalnya saja, tambah Andre, Board game Wilwatikta ini didesain secara khusus untuk menimbulkan minat siswa SD dalam mengenal Kerajaan Majapahit. Melalui Wilwatikta, siswa dapat mengenal peristiwa yang terjadi pada jaman Majapahit, mengenal tokoh dan raja-raja, serta mengenal berbagai macam artefak Kerajaan Majapahit. sehingga, board game ini dikemas secara menarik dan interaktif di mana pemain diajak untuk saling berinteraksi.
Di temui di tempat yang sama, siswa SD Pembangunan 2 Sidoarjo Taj Mikhaela Milo Teja mengajak kedua temannya, Ryan William Shiombing dan Taj Mirella Michio Teja untuk bermain board game Wilwatikta. Siswa kelas empat ini menuturkan meskipun permainan board game Wilwatikta terkesan susah-susah gampang, namun dirinya merasa ketagihan dalam memainkannya.
“Lumayan susah gampang sih. Yang susah harus ngurutin ceritanya. Tapi seneng juga dapat nambah ilmu baru. Di sekolah juga beberapa sudah di ajarkan tentang kerajaan Majapahit” kata gadis berusia 9 tahun ini.
Lebih lanjut, ia menambahkan jika pembelajaran melalui board game lebih menyenangkan di banding hanya melalui buku. Ia menilai belajar sambil bermain lebih menarik perhatiannya dari pada harus terfokus pada buku atau mendengarkan guru yang sifatnya monoton. “Lebih seru pakek ini sih (board game, red), kek kita bermain sambil belajar gitu. Jadi aku agak keinget kalau kerajaan Majapahit ini ada Jaya negara, Raden wijaya, Dyah Gitarja (Tribhuana Tunggadewi dan Hayam wuruk ” tuturnya. [ina]

Tags: