UP3 Situbondo-ULP Panarukan Pasang Listrik Gratis Bagi Warga Miskin

Manager PLN UP3 Situbondo, M Abdul Basyid NF bersama Wabup Yoyok Mulyadi dan Camat Kapongan Buchari dalam acara kegiatan one man one hope. [Sawawi/bhirawa]

(Wujud Dari Gerakan Sosial One Man One Hope Pegawai PLN)
Situbondo, Bhirawa
PT PLN (Persero) UP3 Situbondo bersama ULP Panarukan memulai program gerakan sosial dari pegawai PLN bernama one man one hop, kemarin. Program ini tersebar di lima Kecamatan se-Kabupaten Situbondo, diantaranya Kecamatan Kapongan, Panji, Besuki, Mlandingan dan Jatibanteng. Ditargetkan, pada tahun 2021 mendatang semua masyarakat yang ada di Kota Santri akan teraliri sambungan listrik. Program ini juga mendapatkan atensi pemerintah Provinsi Jatim dan Pemkab Situbondo.
Kepala UP3 Situbondo, M Abdul Basyid NF mengatakan, program ini (one man one hope, red) merupakan suatu gerakan sosial dari pegawai PLN, dimana tiap pegawai menyumbangkan bantuan satu pelanggan baru secara gratis. Langkah ini diwujudkan, aku Basyid, untuk memberikan harapan kepada warga yang belum teraliri listrik. Basyid merasa bersyukur karena Kabupaten Situbondo mendapatkan 858 pasang baru dan sudah selesai dipasang kemarin. “Program ini sudah klir semua dan sudah dinikmati oleh masyarakat Situbondo,” ucap Basyid.
Masih kata Basyid, realisasi program ini mengacu kepada dua data. Pertama, ungkap Basyid, data dari masyarakat tidak mampu dari Pemkab Situbondo dan kedua data hasil survei dari internal PLN bernama BPBL (Bantuan Pasang Baru Listrik). Khusus untuk sumber kedua, aku Basyid, pihaknya mengacu kepada hasil survei warga yang benar benar tergolong tidak mampu sehingga bantuan baru disalurkan sesuai dengan alamat dan lokasi. “Target PLN untuk sambungan listrik mengalami kenaikan dari 72 persen menjadi 87 persen. Jadi ada kenaikan 13 persen,” ucap Basyid lagi.
Basyid kembali menuturkan, sesuai dengan target yang dipatok Presiden Jokowi bahwa pada tahun 2021 semua warga harus teraliri sambungan listrik. Maka dari itu program one man one hope ini, kata Basyid, sangat seirama karena semua warga mendapatkan bantuan EML hingga listrik menyala berikut bantuan pulsa yang sesuai dengan paketnya. “Semua itu kami bantu dan semua pelanggan warga miskin itu masuk katagori prabayar. Sebab kalau paska bayar kasihan jika masyarakat miskin dibebani KWH minimum,” urai Basyid.
Jika masyarakat miskin harus masuk dalam katagori paska bayar, ujar Basyid, maka tidak akan efektif karena mereka mampu membeli token yang dinilai lebih berguna. Lebih jauh Basyid menambahkan, program ini merupakan sasaran dari program pemerintah, dimana Pemkab Situbondo punya peran memasang 445 KK secara gratis. “Khusus dari Provinsi Jatim (Dinas ESDM) sudah memasang listrik sebanyak 2.550 pelanggan,” pungkas Basyid seraya mengakui program ini tidak menemui hambatan namun datanya harus dikroseck ulang agar tidak salah sasaran. [awi]

Tags: