Wali Kota Batu Jadikan Pasar Sayur sebagai Ikon Wisata

Wali Kota Batu Eddy Rumpoko, saat melakukan peletakan batu pertama renovasi Pasar Sayur Kota Batu.

Kota Batu, Bhirawa
Pasar Besar Kota Batu harus menjadi ikon wisata. Untuk itu Walikota Batu, Eddy Rumpoko, menuntut adanya kekompakan para pedagang berkaitan dengan revitalisasi Pasar Besar yang dimulai dengan merenovasi unit Pasar Sayur. Hal ini ditegaskan Walikota saat melakukan peletakan batu pertama dimulainya renovasi Pasar Sayur, Kamis (13/7).
Eddy Rumpoko mengatakan bahwa konsep revitalisasi Pasar Besar ini untuk menjadikan sebagai salah satu ‘jujukan’ atau tujuan para wisatawan datang ke Kota Batu. Karena itu Pasar Besar harus direnovasi sehingga layak didatangi wisatawan. Adapun renovasi ini dimulai dari unit Pasar Sayur.
“Untuk itu konsep dari pemerintah ini harus didukung dengan kekompakan, keakuran para pedagang dimana satu dengan yang lain tidak saling menjatuhkan,”pesan ER, panggilan akrab Eddy Rumpoko.
Untuk merevitalisasi pasar, lanjutnya, pemkot tidak hanya akan menyediakan gedung yang memadai. Orang nomor satu di Pemkot Batu ini berjanji bahwa Pemerintah juga akan melakukan pengawalan agar para pedagang pasar bisa berkembang. Termasuk membantu dengan menyedikan tambahan modal yang akan disalurkan melalui koperasi.
“Dengan pengawalan Pemerintah dan juga bantuan modal akan menjadikan para pedagang ini betul-betul menjadi pengusaha yang sukses,”tambah ER.
Adapun agar Pasar Sayur ini menjadi tujuan pariwisata, Pemkot akan menjadikan pasar ini sebagai salah satu titik pemberhentian dari proyek kereta gantung yang juga akan segera dibangun. Artinya, selain berhenti di tempat- tempat wisata yang ada, kereta gantung yang mengangkut para wisatawan ini juga akan berhenti di Pasar Sayur.
Ditambahkan Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Batu, Sinal Abidin, untuk memastikan para wisatawan mampir di Pasa Sayur, dalam proyek ini juga disediakan tempat parkir bus (rest area) di Pasar Sayur. Jadi bus pariwisata yang datang ke Batu otomatis akan berhenti di Pasar Sayur.
“Karena itu para pedagang sayur di Batu harus bisa memanfaatkan momen ini dengan memberikan harga sayur yang murah, sehingga wisatawan akan memilih membeli sayur di Batu daripada di tempat lain,”ujar Sinal. Dijelaskan pula oleh Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Himpun, untuk merenovasi unit Pasar Sayur ini telah disediakan anggaran sebesar Rp 8,8 miliar. Adapun dalam desain yang baru, Pasar Sayur ini akan memiliki 40 unit kios berukuran 3x5m , 96 unit kios berukuran 3x3m, 8 toilet umum standar pariwisata, dan kelengkapan standar pengamanan bahaya kebakaran.
“Dan karena ada perubahan desain dari desain awal, maka penyelesaian renovasi pasar akan mundur sebulan. Dijadwalkan renovasi ini akan selesai pada 5 Desember tahun ini,”jelas Himpun.
Proyek revitalisasi dari Pemkot ini mendapatkan apresiasi dari para pedagang. Dikatakan ketua Paguyuban Pedagang Pasar Batu, Chusnul bahwa biaya renovasi Pasar Sayur ini tidak dibebankan kepada para pedagang. Artinya, setelah renovasi tuntas para pedagang bisa kembali menempati kiosnya secara gratis.
“Kami berharap setelah renovasi selesai, tidak ada pedagang dari luar Kota Batu yang masuk atau ikut berdagang di sini. Semua pedagang yang ada harus ber-KTP Kota Batu,”pesan Chusnul. [nas]

Tags: