Wali Kota Probolinggo Diminta Kader Dukung Program Pemerintah

Wali Kota Hadi serahkan honorarium kepada kader Posyandu.

(1090 Kader Posyandu Terima Honorarium)

Pemkot Probolinggo, Bhirawa
Urusan kesehatan, sudah menjadi salah satu program prioritas di masa kepemimpinan Wali Kota Hadi Zainal Abidin dan Wawali Muhammad Soufis Subri. Untuk itu, sebuah langkah besar dan terobosan masalah kesehatan dengan membangun rumah sakit baru selalu disosialisasikan ke masyarakat. Hal ini diugkapkan wali kota ketika bertemu dengan kader posyandu dan kader jumantik, di Puri Manggala Bakti. Pertemuan itu sekaligus penyerahan honorarium kader posyandu yang mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.
Di Kota Probolinggo terdapat 218 posyandu, dengan 5 orang kader di masing-masing posyandu. Jadi total kader sebanyak 1.090 orang. Sedangkan kader jumantik sejumlah 580 orang di 29 kelurahan. “Kader posyandu punya peranan yang begitu besar untuk membangun kesehatan di lingkungannya. Kader jumantik pun demikian. Apabila kita lakukan sinergi, insyaallah tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan di Kota Probolinggo,” katanya.
Peran kader dalam penyelenggaraan posyandu sangat besar karena selain sebagai pemberi informasi kesehatan kepada masyarakat juga sebagai penggerak masyarakat untuk datang ke posyandu dan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). “Kader harus ikut menyosialisasikan program pemerintah. Itu yang kita butuhkan, kita harapkan sebagai prioritas pelayanan bagi masyarakat Kota Probolinggo,” ujarnya.
Rencana pembangunan rumah sakit baru berada di kawasan Kelurahan Sumber Wetan dan Kareng Lor. Kata Habib Hadi, masyarakat yang ada di wilayah utara tidak perlu khawatir karena jauhnya jarak rumah sakit. Sebab, bakal ada satu ambulance di setiap kelurahan untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Fungsinya mempercepat dan memperpendek waktu pelayanan kesehatan. Rencana pembangunan sudah kami sampaikan ke Bappenas, dan disambut baik oleh Bappenas. Informasinya kita bisa membangun rumah sakit baru,” tegasnya.
Untuk mengimplementasikan hal tersebut, menurut Habib Hadi perlu adanya keterlibatan masyarakat untuk saling mengisi satu sama lain. Ia menyadari akan adanya kelemahan dalam memberikan pelayanan, namun jika kelemahan itu diisi dengan kebersamaan maka lebih mudah mewujudkan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Alhamdulillah, honor ada kenaikan sesuai janji saya meski masih sedikit. Mudah-mudahan tahun depan ada tambahan lagi. Kalau kader nanti baik kerjanya akan saya beri hadiah. Kalau tidak baik, akan ada hukuman,” guraunya.
Habib Hadi juga akan merubah puskesmas Wonoasih menjadi rumah sakit type D. Sehingga masyarakat yang sebelumnya harus dirujuk ke RS Wonolangan dan RS Tongas di wilayah Kabupaten Probolinggo, cukup dirujuk ke Wonoasih. “Kami ingin di kota juga ada,” tambahnya.(Wap)

Tags: