Warga Mengeluh, PLN Minta Maaf

Traffic light di perempatan apotik Kota Pasuruan Kamis (6/9) sore tidak berfungsi karena imbas pemadaman listrik.

Surabaya, Bhirawa
Pemadaman listri di beberapa daerah Jatim membuat warga mengeluh karena aktivitasnya terganggu. Bahkan rumah sakit di Jember juga tidak bisa mengoperasikan peralatan medis. Kemudian lalulintas di Kota Pasuruan terganggu karena traffic light tidak berfungsi.
Farida, Warga Pandaan, Kabupaten Pasuruan mengaku terganggu dengan pemadaman listrik di daerahnya, sebab usaha suaminya mengalami kerugian yang lumayan besar. “Usaha suami saya tidak berjalan akibat pemadaman listrik. Padahal, banyak pesanan. Jelas, hari ini saya rugi karena tidak bisa beraktivitas seperti biasanya,” kata Farida, pengusaha mebel.
Selain itu, imbas pedaman listrik membuat traffic light di jantung Kota Pasuruan, yakni di perempatan apotik Kota Pasuruan ikut padam. Akibatnya, arus lalulintas menjadi semrawut dan kacau. Pantuan dilapangan, Kamis (6/9) sore, tampak penumpukan kendaraan tepat diperempatan jantung kota tersebut. Banyak kendaraan yang tidak mau mengalah, hal ini yang membuat lalulintas semakin kacau.
Melalui manajer Komunikasi Hukum dan Administrasi PLN Distribusi Jatim (DisJatim) Dwi Suryo Abdullah, menyampaikan permohonan maaf atas padamnya listrik yang terjadi di sebagian kota di Jatim pada hari Selasa siang lalu (5/9).
Ia menjelaskan padamnya listrik karena terganggunya Jaringan yang mengalirkan listrik dari Paiton ke arah Kediri dan Paiton ke arah Grati sehingga mengakibatkan pembangkit di Paiton tidak bisa mengalirkan listriknya ke sistem 500 kV (SUTET).
Gangguan ini terjadi pada sekitar jam 11.27 Wib, PLN berupaya untuk melokalisir daerah yang mengalami gangguan sehingga tidak memperburuk kondisi yang terjadi, upaya terus dilakukan dengan menormalkan kembali jalur yang terganggu agar energi listriknya dapat dialirkan kembali, langkah tersebut terus dilakukan hingga menjelang petang 38 Gardu Induk 150 kV yang ada di Jatim seluruhnya sudah bisa di energized dan secara bertahap, pada pukul 17.00 sekitar 410 MW sudah bisa disalurkan kembali ke pelanggan.
“Masih sekitar 500 MW lagi yang masih padam dan menunggu pembangkit yang di Paiton masuk sistem kembali yang pada saat ini masih dalam proses pembebanan kembali,” kata Dwi Suryo Abdullah ditemui di ruang kerjanya Kamis (6/9),.
Lebih lanjut dikatakan, proses penormalannya membutuhkan waktu, mengingat karakteristik dari PLTU memang demikian ketika PLTU stop maka membutuhkan waktu sekitar 6 – 8 jam agar tidak terjadi thermal stress pada steam turbine
Ia optimistis malam ini kondisi sistem akan kembali normal dan pelanggan yang mengalami pemadaman berangsur akan menyala.
Manajer PLN area Jember-Lumajang Ardian Agusfi menyarankan kepada masyarakat untuk hemat listrik terlebih dahulu, menunggu normalisasi daya akibat masalah sistem kelistrikan Jawa-Bali di PLTU Paiton yang tergangu
“Kami berharap masyarakat untuk berhenat listrik menunggu daya kelistrikannya kembali normal. Sampai saat ini PLTU terua melakukan pembenahan terkait masalah teknis ini. Secara sistem kita sudah normal, tapi daya masih kurang stabil sehingga dibutuhkan suplay daya sehingga kita melakukan pemadaman,” ujar Ardian saat dihubungi media via ponselnya.
Ardian mengaku tidak akan membutuhkan waktu lama untuk normalisasi kelistrikan Jawa – Bali yang terpusat di PLTU Paiton Probolinggo.” Kalau gangguan trasmisi roboh, mesin ada yang rusak, itu baru kita butuh berhari-hari perbaikannya. Karena tidak ada yang rusak, saya yakin tidak akan lama, dan kita masih menunggu” ujarnya pula. [ma,hil,efi]

Rate this article!
Tags: