Longsor Ancam Wilayah Selatan Bojonegoro

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Bojonegoro, Bhirawa
Forum Peduli Bencana Indonesia (FPBI) Kabupaten Bojonegoro menyatakan  ada 10 kecamatan yang berada di wilayah selatan berpotensi terjadi longsor. Oleh karena itu warga diminta waspada karena bahaya akan mengancam saat memasuki musim hujan diperkirakan awal Oktober nanti.
Berdasarkan data PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) dari sepuluh kecamatan itu antara lain Kecamatan Temayang, Ngambon, Sugihwaras, Tambakrejo, Margomulyo, Bubulan, Purwosari dan Malo.
“Sedang dua kecamatan berada di Bojonegoro barat yakni Kecamatan Kasiman dan utara kota yakni Kecamatan Trucuk sebagai daerah yang harus meningkatkan kewaspadaan,” ujarnya, Senin (26/9).
Menurutnya, ini adalah sebuah early warning (peringatan dini). Diharapkan seluruh masyarakat untuk peka dan benar benar memperhatikan tanda-tanda potensi longsor. Di antaranya adanya sumur-sumur penduduk yang biasanya masih terdapat air tiba-tiba air sumur tersebut kering.
Selain itu bangunan tinggi, pohon besar serta bangunan tegakan (tiang listrik, tower) mendadak terlihat miring. “Penyebab lainnya karena faktor alam yang bisa dijadikan patokan potensi longsor adalah keruhnya mata air yang biasanya jernih. Apalagi jika ada sungai yang biasanya mengalir deras tiba-tiba alirannya mengecil atau bahkan berhenti, itu adalah tanda berpotensi terjadinya longsor serta memungkinkan bila sewaktu-waktu terguyur hujan bisa terjadi banjir bandang karena tahanan tanah hilang,” jelasnya.
Oleh sebab itu, pihaknya bersama Pemkab Bojonegoro mengimbau kepada warga yang berada di sepuluh kecamatan tersebut untuk selalu berhati-hati dan waspada.  ” Apabila ada tanda-tanda akan terjadinya longsor segera laporkan ke kami atau ke pemkab agar segera ditindaklanjuti,” pungkasnya. [bas]

Tags: