Water Bombing Siap Padamkan Kebakaran di Gunung Arjuno

Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Suban Wahyudiono (tengah) saat rapat koordinasi di kantor BNPB, Kamis (1,8). [abednego/bhirawa]

(BPBD Jatim Cari Titik Koordinat Api)

BPBD Jatim, Bhirawa
Kebakaran hutan yang terjadi di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo atau Lereng Gunung Arjuno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jatim, mendapat perhatian khusus dari Badan Penanggunlangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim.
Guna memadamkan kebakaran yang terjadi sejak Minggu (28/7) lalu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Suban Wahyudiono mengkoordinasikan hal ini dan mengikuti rapat di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (1/8).
“Kami rapat di kantor BNPB terkait peminjaman water bombing. Alhamdulillah, Kepala BNPB meminjamkan helikopter water bombing untuk memadamkan kebakaran di Gunung Arjuno,” kata Suban Wahyudiono kepada Bhirawa.
Hari ini (kemarin), sambung Suban, helikopter water bombing dikirim dari Kalimantan ke Bandar Udara Abdulrachman Saleh, Malang. Suban mengaku sampai saat ini pihaknya masih menunggu titik koordinat atau titik api yang baru. Sebab, untuk titik koordinat ini berpindah-pindah, sehingga dibutuhkan titik koordinat baru untuk menjatuhkan air dari helikopter water bombing.
“Tim BPBD dan Dina Kehutanan masih mencari koordinat titik api yang baru. Karena jarak ke titik api ini ditempuh selama 5 (lima) jam, dengan ketinggian sekitar 3.000 mdpl,” jelasnya.
Tak hanya itu, Suban menambahkan, pihaknya juga melakukan survey pengambilan air untuk pemadaman. Sehingga nantinya dapat diambil kesimpulan, apakah mengambil air di Waduk Selorejo atau di Bendungan Karangkates. Hal itu juga nantinya akan dilihat dari jarak terdekatnya dari lokasi kebakaran.
“Tim juga mensurvey untuk pengambilan airnya, apakah diambil dari Waduk Selorejo atau di Bendungan Karangkates,” tambahnya.
Seperti diketahui, dalam pekan ini ada dua kasus kebakaran gunung yang terjadi di Jawa Timur. Mulai dari Gunung Panderman hingga Gunung Arjuno yang lokasinya berada di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur.
Masih kata Suban, kasus kebakaran hutan dan lahan ini hampir seluruhnya karena ulah manusia. Suban menyebut 99 % kebakaran hutan dan lahan disebabkan manusia. “Untuk kebakaran itu memang kebakaran lahan dan hutan itu 99 persen ulah manusia,” ungkapnya.
Pihaknya pun mengimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih mencintai alam. Misalnya, jika mendaki dan melakukan kegiatan api unggun atau bakar-bakar di gunung, sebaiknya jika sudah, harus benar-benar dipastikan apinya mati.
“Kami mengimbau untuk teman-teman yang di sana, kalau buang-buang atau setelah melakukan bakar-bakar segera dimatikan atau ditimbun di tanah. Serta jangan membuang puting rokok sembarangan,” imbaunya. [bed]

Tags: