Wiwik Nuryati: Kebutuhan Beras Harus Ditutupi dengan Impor

Jelang Ramadhan, ketersediaan 9 bahan pokok di Kota Batu aman setelah untuk beras dilakukan impor dari Daerah lain.

(Jelang Ramadhan 8 Bahan Pokok Aman) 

Kota Batu, Bhirawa
Memenuhi stok beras selama Ramadan , Pemkot batu bakal impor beras darti daerah lain sebanyak 19.381 ton. Upaya ini untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat yang tidk bisa dipenuhi dari wilayah sendiri.
Impor tersebut dilakukan dengan mendatangkan beras dari beberapa Daerah tetanggam Antara lain, Kabupaten Malang, Blitar, Tulungagung, dan Madiun. Dan impor sebanyak 19.381 ton ini diharapkan bisa menutupi kekurangan beras warga Kota Batu selama 1 tahun yang mencapai 20.364 ton per tahun.
“Angka 20.364 ton tersebut merupakan total kebutuhan konsumsi riil per tahun penduduk Kota Batu yang berjumlah 222.807 jiwa,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Wiwik Nuryati saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Sebenarnya, lanjut Wiwik, di Kota Batu ada 7 desa yang merupakan desa pertanian penghasil beras. Namun panen beras yang dihasilkan sangat sedikit karena dari 7 desa tersebut hanya ada 1 desa yang aktif memproduksi beras yaitu, Desa Pendem.
Adapun untuk 6 desa lain produksi berasnya harus bergantung dengan curah hujan. Akibatnya, dari ketujuh Desa di Kota Batu yang memproduksi beras hanya mampu menghasilkan 3.035 ton per tahunnya.
Dengan kondisi ini maka produksi beras di Kota Batu hanya mencukupi 20 persen kebutuhan total kebutuhan 20.364 ton untuk penduduk sebanyak 222.807 jiwa per tahunnya. Dan agar kebutuhan beras aman, maka ketersediaan beras di Kota Batu harus mencapai 22.416 ton.
“Karena itu impor beras yang dibutuhkan masyarakat Kota Batu sebanyak 19.381 ton per tahun,”jelas Wiwik.
Adapun untuk kebutuhan bahan pangan pokok yang lain di Kota Batu sudah aman alias tidak membutukan impor. Seperti jagung yang mampu memproduksi 1.583 ton dengan kebutuhan konsumsi riil 1.024 ton. Kemudian sayuran bisa memproduksi 66.314 ton dengan kebutuhan konsumsi riil 13.836 ton. Sedangkan buah-buahan memproduksi 62.510 ton dengan kebutuhan konsumsi riil 6.929 ton.
Sementara untuk produksi daging ayam mencapai 1.490 ton dengan kebutuhan riil 878 ton, dan produksi telur ayam 1.482 ton dengan kebutuhan riil 1.317 ton. “Dengan demikian untuk sembako selain beras, Kota Batu lebih dari cukup. Bahkan Kota Batu juga melayani pengiriman bahan pokok ke luar,”tambah Wiwik.
Ditambahkan Kabid Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Batu, Kaero Latif Setiawan bahwa jelang Ramadhan hingga Lebaran ke depan, pihaknya telah melakukan pengecekan stok data di 9 gudang distributor sembako yang ada di Kota Batu.
“Dengan stok yang ada di 9 distributor kami pastikan stok sembako selama bulan Lebaran hingga Lebaran dalam kondisi aman,” ujar Latif.
Tak hanya itu, lanjut Latif, pihaknya juga akan menggelar operasi pasar pada bulan Ramadhan untuk menekan harga bahan pokok di atas harga eceran tertinggi. Adapun lokasi operasi pasar meliputi Pasar Gentengan, Pasar Besar Batu, dan Pasar Pesanggrahan.(nas)

Tags: