Antisipasi Inflasi, Pemkab Lamongan Bentuk TPID

5-pedagang-pasar-lamonganLamongan Bhirawa
Kenaikan sejumlah bahan pangan di Lamongan menjelang bulan puasa, berimbas pada tingkat inflasi yang mencapai 1,16 persen pada tribulan pertama tahun 2014. Untuk mengantisipasi halĀ  tersebut, Pemkab Lamongan membentuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Tim yang dibentuk dengan SK Bupati Lamongan nomor 188/76/Kep/413.013/2014 tersebut sudah menyusun lima langkah strategis untuk mengendalikan harga bahan pangan. Seperti disebutkan Sekkab Yuhronur Efendi melalui Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni, harga bahan pangan relatif memiliki fluktuasi tinggi sehingga berimbas pada inflasi.
“Stabilitas harga pangan dan kelancaran pasokannya menjadi perhatian utama kami untuk mengendalikan inflasi di daerah. Dengan inflasi yang rendah dan stabil, harapannya tentu untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, ” katanya, Rabu (4/6).
Rencana TPID akan bekerjasama dengan Bulog untuk melakukan operasi pasar pada 22 Juni hingga 22 Agustus. Upaya ini juga menjadi salah satu langkah TPID Lamongan untuk mengantisipasi inflasi. Selain itu melakukan bantuan subsidi transport yang bekerjasama dengan Pemprov Jatim.
TPID bakal melakukan percepatan pendistribusian beras untuk masyarakat miskin (raskin), menjaga ketersediaan stok elpiji dalam kondisi aman dan akan secara mendadak melakukan operasi terhadap penimbunan ketersediaan bahan pokok bersama aparat terkait.
Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskopindag) Lamongan mencatat kenaikan hingga Rp 2.000 perkilogram untuk komoditi bawang putih. Di Pasar Sidoharjo/Lamongan, bawang putih yang minggu lalu dijual Rp 13.000, di minggu pertama bulan Juni naik menjadi Rp 15.000 perkilogram.
Sementara untuk bawnag putih di Pasar Blimbing/Paciran yang minggu lalu masih dijual dengan harga Rp 17.500, minggu ini haranya naik menjadi Rp 18.000 perkilogram. Komoditi cabe merah besar juga naik Rp 500 perkilogram di Pasar Mantup/Mantup. Yakni dari yang sebelumnya Rp 11.500 menjadi Rp 12.000 perkilogram.
Komoditi lain yang naik menjelang puasa ini adalah telur ayam ras. Kenaikan terjadi merata di empat pasar yang dipantau Diskopindag. Seperti di Pasar Babat yang naik dari Rp 16.700 menjadi Rp 17.000 perkilogram. Kemudian di Pasar Sidoharjo/Lamongan dari yang sebelumnya Rp 17.500 naik menjadi Rp 18.000 perkilogram, di Pasar Blimbing/Paciran juga naik dari Rp 17.500 menjadi Rp 18.000 perkilogram dan di Pasar Mantup/Mantup naik dari Rp 17.700 menjadi Rp 18.000 perkilogram. [yit]

Tags: